Cara Memperoleh Lemak Sapi
Tallow dapat diperoleh dengan cara memanaskan lemak sapi, kerbau, atau kuda. Tallow diklasifikasikan oleh American Institute of Meat Oakers (AIMP) berdasarkan parameter warna, titer, persen Free Fatty Acid (FFA) dan Moisture Insoluble and Unsaponifiable (MIU). Kandungan FFA pada bahan baku mengindikasikan tingkat hidrolisis atau pemutusan rantai trigliserida. Jumlah FFA yang tinggi biasanya berwarna lebih gelap dan menghasilkan sabun mandi yang lebih gelap pula (Kirk, 1954 dalam Kamikaze, 2002).
Tallow yang digunakan diperoleh dari lemak ginjal sapi yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) Elders. Proses pembuatan tallow mengacu pada metode Kamikaze (2002). Lemak pertama-tama dipotong menjadi potongan-potongan kecil, kemudian lemak dicairkan dengan cara dipanaskan sehingga menjadi minyak. Minyak yang terbentuk setelah pemanasan disaring sehingga dapat dipisahkan dari padatan dan kotoran lainnya. Selanjutnya minyak dimasukkan ke dalam wadah dan dibiarkan mengeras pada suhu ruang sehingga menjadi tallow.
Ciri dan karakteristik
Pada sapi lemak cenderung lebih banyak disimpan pada ginjal dan bagian rongga. Jumlah lemak sapi akan bertambah selama terjadi proses pertumbuhan. Jumlah lemak yang berlebih akan menurunkan jumlah daging yang dihasilkan. Minyak yang diperoleh dari hasil ekstraksi lemak abdomen sapi dinamakan tallow. Tallow berwujud padat pada suhu kamar dan berwujud cair pada suhu 64oC (Kamikaze, 2002).
Adapun pada asam lemak sapi standar, pita serapan terlihat relatif lebih kecil. Pita serapan tersebut menunjukkan adanya gugus fungsi C-O dari ester yang muncul pada masing-masing asam lemak. Lemak sapi standar yang menunjukkan pita serapan cukup tajam yang merupakan ciri khas dari asam lemak sapi. Hal ini sesuai dengan standar ketetapan AOCS (American Oils Chemistry Standard) dimana rentang bilangan gelombang IR pada daerah 975 – 960 cm-1 merupakan dasar dari metode kuantisasi asam lemak trans dalam sampel lemak/minyak (Hasanah, 2015).