Iqipedia.com – Pada saat ini keimanan dianggap sebagai hal yang biasa saja oleh masyarakat umum, bahkan beberapa orang tidak mengetahui sama sekali arti keimanan sebenarnya, hal ini dikarenakan banyak yang masih menganggap remeh dan mengartikan keimanan hanya secara bahasa saja, tidak mencari makna yang sebenarnya dari arti bahasa itu dan membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja. Masalah tersebutlah yang mendorong saya mengulas konsep keimanan dalam jurnal yang akan saya bahas.
Pengertian Iman
Iman berasal dari kata “ ايمان ”, yang merupakan bentuk masdhar (kata jadian) dari fi’il madhi “ امن ” yang menurut bahasa berarti membenarkan dan mempercayakan. Sedangkan menurut istilah, iman merupakan membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan juga mengamalkan dengan anggota badan.
Segala yang menyangkut kepercayan dan keimanan dalam islam disebut iman. Seseorang dinyatakan beriman tidak hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan tersebut yang akan mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya. Keimanan merupakan hal yang kuat dan kokoh dalam keyakinanan manusia.
Dari segi bahasa dan menurut pengertiannya, iman berarti meyakini suatu kebenaran. Sebagaimana digambarkan oleh Allah Swt dalam firmannya:
قَالُوْا يٰٓاَبَانَآ اِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوْسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَاَكَلَهُ الذِّئْبُۚ وَمَآ اَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صٰدِقِيْنَ
Artinya “Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orangorang yang benar”. (QS. Yusuf: 17)
