Pengertian Mukjizat Al-Qur’an dan Macam-Macam Mukjizat Al-Qur’an
Pengertian Mukjizat Al-Qur’an dan Macam-Macam Mukjizat Al-Qur’an

Pengertian Mukjizat Al-Qur’an dan Macam-Macam Mukjizat Al-Qur’an

Posted on

Contohnya seperti Negara barat, khususnya Maerika pernah memperbolehkan perceraian, setelah mereka melarang perceraian karena bertentangan dengan ajaran-ajaran gereja. Akan tetapi mereka terlalu berlebihan dalam soal undang-undang perceraian sehingga undang-undang tersebut justru menimbulkan masalah yang cukup besar dan akhirnya mereka tetap memperbolehkannya.

Dari segi bahssa Al-Qur’an  merupakan bahasa Arab Quraisy yang mengandung sastra bahasa Arab yang Sangat tinggi mutunya. Ketinggian mutu sastra Al-Qur’an ini meliputi berbagai segi. Banyak kata, padat, jelas untuk maknanya yang terkandung, sangat indah dan juga bijaksana dalam menyajikan isi sehingga sesuai dengan orang yang tinggi dan rendah daya intelektualnya.

Al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang tinggi, kata yang yang jelas dan kefasihan lidah yang dapat mempengaruhi jiwaa pembaca dan pemdengar yang memiliki rasa bahasa Arab yang tinggi. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi bahsa ini sudah diakui oleh sastrawan Arab, baik pada zaman Nabi Muhammad SAW maupun hingga sekarang ini.  

Berikut adalah keistimewaan dari Uslub Al-Qur’an

  1. Kelembutan Al-Qur’an ssecara lafziyah terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahsanya.
  2. Keserasian Al-Qur’an ditujukkan kepada kaum yang awam, maupun kaumcendikiawan. Dalam arti, semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan Al-qur’an.
  3. Kandungan isisnya sesuai dengan akal dan perasaan, karena Al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati serta merangkum kebenaran dan keindahan.
  4. Keindahan Al-Qur’an serta susuan bahasanya begaikan suatu bingkai yang dapat memukau akal untuk memberikan tanggapan serta perhatian.
  5. Keindahan ya dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta adanya macam-macam bentuknya. Dalam arti bahwa satu makna diungkapkna dalam beberapa lafal dan susuanan yang semuanya idah dan halus. 
Pos Terkait:  Pengertian Al-Qur’an dan Tujuan Al-Quran di Turunkan

Menurut pendapat Muhammad Ali Al-Sabuni,  kemukjizatan Al-Qur’an dapat dilihat dari sepuluh aspek pokok yaitu:

  1. Susunan yang indah yang didalamnya bahasa Arab
  2. Gayaa bahasa Arab lebih menarik
  3. Kepadatan isinya tidak mungkin dapat dibuat sama dengan yang lainnya.
  4. Terdapat penetapan hokum yang mendalam dan juga lengkap yang tidak dapat dicapai jika dibuat oleh manusia.
  5. Pemberitahuan tentang hal-hal yang gaib tidak bisa diketahui kecuali dalam Al-Qur’an.
  6. Tidak bertentangan dengan ilmu-ilmu pengetahuan alam yang ada.
  7. Pelaksanaan terhadap janji dan ancaman yang diberitakan dalam Al-Qur’an.
  8. Pengetahuan yang dikandung Al-Qur’an mengandung mencakup pengetahuan-pengetahuan kauniyah dan hukum.
  9. Memenuhi kebutuhan manusia
  10. Menimbulkan pengaruh didalam hati manusia, baik pengikut maupun musuhnya.
Kesimpulan

Al-Qur’an merupaka sebuah kalam Allah SWT yang menjadi mukjizat yang diturunkan kepada nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW dengan makna dan lafadznya dengan perantara malaikat Jibril AS yang ditulis dalam sebuah mushaf.

Sedangkan mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa dimana manusia tidak akan mampu mendatangkan hal yang serupa. Sesuatu atau peristiwa yang luar biasa yang nampak pada Nabi dan Rosul. Keluarbiasaan ini mendapatkan sebuah tantangan tetapi tantangan tersebut tidak bias mengalahkan Nabi dan Rosul tersebut.

Pos Terkait:  Corak Tafsir, Pengertian dan Macam-Macamnya: Tafsir Lughawi, ilmi, fiqhi, tasawuf, falsafi, adabi ijtima‘i

Al-Qur’an sebagai mukjizat yang besar karena memilki sifat yang kekal dan abadi. Mukjizat yang pernah diberikan Allah SWT kepada Nabi semenja Nabi Adam AS sampai nani yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW sudah berlalu dan tidak dapat melihatnya, maksudnya mukjizat itu tidak dapat dirasakan dan dihayati serta mengalaminya.

Lain halnya dengan Al-Qur’an yang merupakan sebuah mukjizat yang bisa dikatakan mukjizat terbesar yang memilki sifat kekal dan abadi. Umat manusa khususnya islam dapat memagang, membaca, memehami, menghafalkan serta mengamalkan isis dari Al-Qur’an untuk mencapai kebahagian dunia dan keselamatan di akhirat nanti.

Penulis: Ramdha Fitriani

Referensi:

  1. Agil Husin Al-Munawwar, Said. (2005). Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki.  Jakarta : Ciputat Press.
  2. Ali Al-Sabuny, Muhammad. (1991). Stidu Ilmu Al-Qur’an, Alih Bahasa Aminuddin. ( Damascus : Pustaka Setia.
  3. Al-Qattan, Manna’. (2018). Pengantar Studi Al-Quran terjemah Ainur Rafi.  Jakarta : Pustaka al-Kautsar.
  4. Al-Zuhaili, Wabbah. (1996). Al-ur’an dan Paradigma Peradaban. Yogyakarta : Dinamika.
  5. Harun, Nasution. ((1994).  Ensiklopedi Islam, Cetakan Ke-II, Jilid III.  Jakarta : PT Ichtiar Baru 
  6. Izzan, Ahmad. (2011). Ulumul Qur’an (Telaah Tekstualitas Dan Kontekstualitas Al-Qur’an). Bandung, Humaniora.
  7. Quraish Shihab, Muhammad. (1992). Membumikan Al-Qur’an.  Bandung : Mizan.
  8. Tahido Yanggo, Huzaemah. (2016). Al-Qur’an Sebagai Mukjizat Terbesar. Jurnal Waratsah. Vol.01 no.01.
  9. Ali Ash-Shaabuuniy, Muhammad. (1999).  Studi Ilmu Al-Qur’an. Bandung : Pustaka Setia.
Pos Terkait:  Prinsip-Prinsip Metodologi Tafsir Kontekstual