Nilai-Nilai Kandungan Al-Quran
Nilai-Nilai Kandungan Al-Quran

Metode Tafsir Tematik Kontekstual

Posted on
Menentukan Tema

Alquran disusun tidak secara tematis dan susrat-uratnya sering mengandung beragam tema. Lebih penting lagi, teks-teks dalam surat yang disuguhkan mungkin saja di komonikasikan dalam kesempatan berbeda secara kronologis selama masa kehidupan Nabi saw., maka penting untuk memahami unit tema-tema yang di dalamnya teks yang sedang di tafsirkan tersebut berperan. Sebuah unit tematik berisi teks-teks yang terletak sebelum atau sesudah teks yang sedang di tafsirkan dan secara tematik berkaitan dengan teks tersebut. Mungkin saja teks tema tersebut banyak serta mungkin pula sedikit. Dengan melacak unit teks tematik ini mufassir akan terbantu untuk mengungkap kandungan unit tematik ini, yaitu berbagai gagasan. nilai, pesan, dan isu yang dicakup serta tema-tema dominan dan sekunder.

Menentukan Nilai Hirarki Teks Ayat

Setelah menentukan tema mufassir mulai beranjak menentukan jenis hirarki nilai teks. Apakah teks tersebut masuk  teks historis (kisah), atau teks ethico-legal (perintah,  atau teks larangan, atau teks instruksi atau nasehat), teks perumpamaan atau teks yang berkaitan dengan hal ghaib (Tuhan, kehidupan seteah mati, surga  dan neraka). Klik di sini:  Artikel Lengkap Nilai-Nilai Hirarki Al-Quran

Pos Terkait:  Prinsip-Prinsip Metodologi Tafsir Kontekstual
Mengeksplorasi Konteks Makro Dan Mikro Abad Ke Tujuh

Konteks makro adalah kondisi sosial, politik, ekonomi, kultural dan intlektual pada abad ke tujuh yang berkaitan dengan teks alquran yang sedang dikaji. Sedangkan koteks mikro adalah lebih spesifik dari pada konteks makro yaitu asbab al-Nuzul. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman yang baik atas kondisi keseluruhan di mana teks alquran diturunkan pada abad ke tujuh.

Menganalisis Lingkuistik

Sebuah aspek kunci penafsiran adalah membangun pemahaman akan fitur-fitur morfologis, sintaktik, semantik dan stelistika teks. Ini adalah upaya mengidentifikasi mengapa fitur-fitur lingkuistik tertentu yang di gunakan dalam teks dan bagaimana pengaruhnya terhadap makna serta bagaimana penekanannya terhadap terhadap gagasan tertentu.

Mengumpulkan Ayat Al-Quran dan Hadis Yang Satu Tema

Selanjutnya mufassir mengeksplorasi teks-teks alquran yang memiliki relevansi terhadap teks primer atau tema yang sedang di bahas.  Lalu membandingkan dan menganalisis teks tersebut untuk mengidentifikasi sejumlah pesan kunci yang muncul dari teks-teks tersebut, sejumlah pesan, gagasan, dan nilai-nilai yang dominan; bagaiman setiap teks teks terkait dengan teks-teks lain yang relevan, dan urutan kronologis teks-teks tersebut.

Kontekstualisasi

Sebelum melakukan kontekstualisasi mufassir mengkaji konteks modern terlebih dahulu. Konteks modern adalah kondisi sosial, politik, ekonomi, kultural dan intlektual pada abad sekarang yang berkaitan dengan teks alquran yang sedang dikaji. Kemudian mufassir bisa mengaitkan konteks makro-mikro abad ke tujuh dengan konteks modern.  Kedua konteks tersebut dibandingkan apakah memiliki persamaan atau perbedaan. Dengan demikian mufassir akan mudah untuk menemukan nilai-nilai teks tersebut apakah bersifat universal atau hanya bersifat atau spesifik.

Pos Terkait:  Corak Tafsir, Pengertian dan Macam-Macamnya: Tafsir Lughawi, ilmi, fiqhi, tasawuf, falsafi, adabi ijtima‘i

Baca juga:  Prinsip-Prinsip Metodologi Tafsir Kontekstual

Baca juga:  Jurnal Kerangka Kerja Metode Hermeneutika Kontekstual Abdullah Saeed

Penulis: Abd. Muqit