Doa Berlindung dari Ilmu Yang Tidak di Ketahui
Doa Berlindung dari Ilmu Yang Tidak di Ketahui

Doa Berlindung dari Ilmu Yang Tidak di Ketahui

Posted on

Ilmu agama Islam adalah ilmu pertama yang wajib kita pelajari. Allah Maha Berilmu jadi mohonlah karunia ilmu dari-Nya. Kemudian, jika ingin sukses urusan dunia maka wajib menguasai ilmu dunia. Sedangkan jika ingin selamat di akhirat, wajib menguasai ilmu akhirat. Dalam Islam, ada doa berlindung dari ilmu yang tidak diektahui sehingga tidak mudah tersesat.

Belajar agama tidak harus sudah tua. Saat masih muda, kita juga harus belajar agama. Karena umur hanya Allah yang tahu. Belajar agama sangat penting karena akan menuntun kamu menjadi saleh. Selain itu, ilmu agama dipelajari agar hidup bahagia dunia dan akhirat. Belajar agama juga tidak susah. Kamu bisa menghafal surat-surat Al Quran. Mulailah dengan surat-surat pendek.

Doa Berlindung dari Ilmu Yang Tidak di Ketahui

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِه عِلْمٌ وَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya:“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Hûd: 47).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di -rahimahullahu Ta’ala- menjelaskan bahwa ada empat macam ilmu yang tidak bermanfaat.

Pos Terkait:  Doa Lailatul Qadar

Pertama, ilmu yang 100% berbahaya, tidak ada manfaat sama sekali, atau minimal bahaya ilmu tersebut lebih besar dibandingkan manfaatnya (kebaikannya). Misalnya ilmu sihir. Contoh lain, seseorang belajar tentang kesesatan (berbagai aqidah atau pemahaman yang menyimpang), namun dia belum memiliki ilmu tentang kebenaran (‘aqidah shahihah). Seseorang membaca buku-buku yang mengandung kesesatan, padahal dia tidak memiliki “senjata” untuk melindungi dirinya.

Kedua, sibuk mempelajari ilmu duniawi (ilmu pengetahuan) yang hukum asalnya adalah mubah, namun kesibukan tersebut menjadikannya lalai dari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupannya. Misalnya, kesibukan tersebut menyebabkan orang tersebut lalai untuk menghadiri shalat berjamaah bagi laki-laki tanpa ‘udzur (alasan yang dibenarkan syariat). Dalam kasus semacam ini, ilmu tersebut menjadi ilmu yang tidak bermanfaat.

Ketiga, ilmu syar’i (ilmu agama), yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun tidak diamalkan. Sebetulnya dia mengenal ilmu agama, namun dia tinggalkan atau tidak diamalkan. Dia mengenal keburukan namun justru menerjangnya. Ilmu syar’i yang tidak diamalkan, hanya menjadi ilmu yang tidak bermanfaat.

Keempat, menyibukkan diri dengan ilmu alam atau ilmu modern (seperti biologi, fisika, dan semisalnya) sehingga menyebabkan dirinya cuek dan berpaling dari mempelajari ilmu agama. Orang yang membatasi diri hanya mempelajari ilmu-ilmu alam tersebut, hanya akan menyebabkan pelakunya bingung dan terjatuh dalam kesombongan. Fenomena semacam ini bisa kita saksikan. Seseorang yang hanya sibuk mempelajari ilmu tersebut, bukannya bertambah keimanan kepada Allah Ta’ala, namun akhirnya menjadi pengingkar Tuhan (atheis).

Pos Terkait:  Doa Mohon Rizqi

Lalu apa ilmu yang bermanfaat? Menurut penjelasan beliau -rahimahullahu Ta’ala-, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama (yang diamalkan) dan ilmu yang mendukung untuk mempelajari ilmu agama tersebut, seperti ilmu bahasa Arab dan semacamnya. Demikian pula setiap ilmu yang bisa memperbaiki agama, dunia, dan akhlak manusia. Dengan syarat bahwa agama-lah yang menjadi pokok, sedangkan yang lain adalah tambahan dan penyokong untuk perbaikan agama seseorang. [1]

Semoga Allah Ta’ala menambahkan untuk kita ilmu yang bermanfaat, dan menjauhkan kita dari semua ilmu yang tidak bermanfaat.

 

Refrensi:

Tuntunan Ibadah & Kumpulan Doa-Doa, Karya Abd. Muqit, Moh. Sholeh.