Manajemen bisnis
Manajemen bisnis

3 Tips dan Cara Membangun Personal Branding

Posted on

Iqipedia.com – Di zaman sekarang atau yang biasa disebut era modern ini rupanya tidak asing lagi dengan istilah personal branding. Membangun suatu personal branding merupakan salah satu cara untuk nilai meningkatkan nilai jual seorang individu. Personal branding merupakan proses menanamkan keterampilan, karakteristik dan kepribadian unik seseorang yang kemudian diolah menjadi sebuah identitas yang lebih kuat dan dominan dibanding pesaing lainnya. Seorang individu dari pekerjaan atau profesi secara tidak langsung telah membangun personal branding tanpa ia sadari.

Apa itu Personal Branding?

Personal branding merupakan merek “diri kita” di benak semua orang yang mengenal kita. Ini akan membuat semua orang memandang kita secara berbeda dan unik. Orang mungkin akan lupa dengan wajah kita, namun “merek diri” kita akan selalu diingat oleh mereka. Konsistensi merupakan prasyarat utama dari personal branding yang kuat. Hal-hal yang tidak konsisten akan melemahkan personal branding kita, di mana pada akhirnya akan menghilangkan kepercayaan serta ingatan orang lain terhadap diri kita (McNally & Speak, 2002: 13). Personal branding adalah bagaimana kita mengambil kendali atas penilaian orang lain terhadap kita sebelum ada pertemuan langsung. (Montoya & Vandehey, 2008).

Pos Terkait:  Model Gaya Pembelajaran Efektif, Pengertian dan Macam-Macamnya Menurut Para Ahli

Dapat disimpulkan bahwa personal branding merupakan suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang. Berbagai aspek tersebut meliputi kepribadian, kemampuan, nilai-nilai, dan bagaimana stimulus-stimulus ini menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran.

Personal branding itu sesederhana ini “suatu kegiatan memberi tahu orang, kita ini siapa” agar kita berhenti mengejar uang dan membuat uang mengejar kita. Kita bercerita kepada dunia ”kita ini siapa” agar dunia mengenal kita. Mungkinkah kita bisa jadi food blogger yang diajak untuk datang ke sebuah restoran untuk mereview sebuah makanan kalo kita sekalipun tidak pernah cerita ke orang bahwa kita suka kuliner? Ga mungkin kan?

Namun yang dibahas kali ini adalah bagaimana cara membangun personal brand diri  kita sendiri. Sebelum kita fokus membangun branding produk kira, kita harus terlebuh dahulu membangun personal branding kita. Karena, calon customer atau prospek kita akan selalu melihat ke diri kita dahulu. Jadi, personal branding merupakan suatu yang sangat penting.

Tips dan Cara Membangun Personal Branding
1. Memiliki Specialty

Mencari hal spesial didiri kita. Contohnya ada Bruce Lee, Michael Jordan dan banyak orang-orang terkenal yang punya personal branding yang begitu kuat. Kalau kita lihat Michael Jordan, kenapa dia bisa begitu bersinar? Jordan adalah pemain basket era 90-an. Seperti pada umumnya semua pemain pasti sama, bisa dribble dia bisa shoot point dsb. Lalu kenapa Michael Jordan begitu strong personal brandingnya? Karena dia punya gaya yang khas saat mendribble. Ini benar-benar personifikasi branding-nya Michael Jordan.

Pos Terkait:  5 Tips Happy Parenting Agar Ibu dan Anak Bahagia

Contoh selanjutnya Atta halilintar, semua tau bahwasanya dia punya specialty, dia bisa cerita “how he tells his story”. Itulah yang unik dari Atta Halilintar sehingga hal itu menjadi satu specialty dia. Ini menjadi rumus pertama Kalau kita ingin membangun personal branding, kita harus memiliki specialty.

Jadi coba pikirkan apa specialty kita, apa keunikan kita yang hanya dimiliki diri sendiri, orang lain sih punya tapi kita punya satu keunikan yang paling khas atau dominan.

2. How to Tell Your Story

Adalah bagaimana cara kita mengkomunikasikan keunikan kita atau specialty kita. Misalnya kita punya specialty bisa menggambar pemandangan seperti kayak benar-benar nyata. Orang bisa lihat seperti benar-benar lihat fotonya bahkan lihat seperti gambar aslinya. Nah itu specialty kita, tapi bagaimana cara kita mengkomunikasikannya kepada orang-orang, kepada prospek kepada calon customer? Cara komunikasinya mungkin kita punya Instagram lalu kita foto yang bagus jadi kita lihat dengan angle yang cocok dan keren lalu kita beri keterangan yang menarik sehingga orang yang melihatnya bukan hanya sekedar lukisan tetapi ada kata-kata sehingga begitu orang membacanya akan tersentuh emosi dan perasaannya bukan hanya tersentuh oleh gambarnya saja. Itulah the way you communicate to people, cara kita mengkomunikasikan specialty kita itu berbeda dengan orang lain. Jangan sampai kita menceritakannya kepada orang lain membosankan atau flat. Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk menceritakan specialty kita semenarik mungkin. Jadi, the way you communicate to people itu juga salah satu cara meningkatkan personal branding karena kebanyakan orang lebih suka cerita.

Pos Terkait:  Lemak Sapi, Pengertian, Manfaat, Kandungan dan Cara Mendapatkannya
3. Konsisten

Terus menerus membangun personal branding. Konsistensikanlah sesuai dengan personal kita. Jangan sampai kualitas menurun, minimal kualitas standar atau sama. Misalnya kita terjun di YouTube. Awal mula membangun channel YouTube ini pasti berawal dari satu subscriber dulu kemudian terus bertambah dan bertambah lagi. Meskipun mungkin berhenti bertambah atau justru berkurang, kita harus tetap konsisten jangan sampai kita berhenti. Yang penting konsisten terus dan terus dengan memperhatikan kualitas. Jadi, bukan hanya konsisten saja bukan hanya komunikasi yang berbeda tetapi juga kita harus ada satu tujuan, satu progres ke depan, arahnya mau dibawa kemana.

Referensi:

  1. Buku The Master Book of Personal Branding
  2. YouTube Channel Pandji Pragiwaksono: Mengenal Personal Branding
  3. YouTube Channel Hendra Hilman: Cara Membangun Personal Branding