Tantangan dan Problem Dalam Mendidik Anak
Tantangan dan Problem Dalam Mendidik Anak

Tantangan dan Problem Dalam Mendidik Anak

Posted on

Pendidikan, iqipedia.com – Pendidikan keagamaan di Indonesia pada saat ini masih memiliki tantangan yang tidak bisa di hindari oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga tantangan ini terkadang masih menjadi problem dan menghambat subtansi dalam mendidik anak. Problem dan tantangan tersebut dapat di lihat dalam uraian berikut ini:

Pertama, sistem sentralistik terkait erat dengan birokrasi pemerintah. Dalam system yang seperti ini inovasi dan pembaruan tidak akan muncul. Dalam bidang kurikulum sistem sentralistik ini juga mempengaruhi output pendidikan. Tilaar menyebutkan kurikulum yang terpusat, penyelenggaraan sistem manajemen yang dikendalikan dari atas telah menghasilkan output pendidikan manusia robot. Selain kurikulum yang sentralistik, terdapat pula beberapa kritikan kepada praktik pendidikan berkaitan dengan saratnya kurikulum sehingga seolah-olah kurikulum itu kelebihan muatan. Hal ini mempengaruhi juga kualitas pendidikan.

Kedua, profesionalisme guru dan tenaga pendidik yang masih belum memadai. Secara kuantitatif, jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya agaknya sudah cukup memadai, tetapi dari segi mutu dan profesionalisme masih belum memenuhi harapan, sehingga mereka kurang mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar kualitatif.

Ketiga, kekurangan jam pelajaran untuk pengajaran agama islam yang disediakan di sekolah-sekolah umum, seperti sekolah dasar, sekolah menengah umum dan seterusnya. Masalah inilah yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya kekurangan para pelajar dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Sebagai akibat dari kekurangan ini, para pelajar tidak memiliki bekal yang memadai untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif akibat globalisasi yang menerpa kehidupan.

Pos Terkait:  Urgensi Edukasi Ilmu Tauhid Dalam Keluarga

Keempat, penguasaan terhadap metodologi pengajaran adalah merupakan salah satu persyaratan bagi seorang tenaga pendidik yang profesional. Berbagai pakar pendidikan seperti Mahmud Yunus pernah mengatakan bahwa penguasaan terhadap metodologi pengajaran jauh lebih penting dari pada pemberian materi pelajaran. Pendapatnya ini didasarkan pada hasil pengamatannya terhadap out put (kelulusan) pendidikan pesantren yang dikatakannya bahwa dari seratus santri, ternyata yang menjadi kyai hanya satu orang.

Kelima, minimnya pendidikan karakter, Dunia pendidikan saat ini seiring dikritik oleh masyarakat yang disebabkan karena adanya sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan tersebut yang menunjukan sikap yang kurang terpuji. Di antara penyebab dunia pendidikan kurang mampu menghasilkan lulusannya yang diharapkan adalah karena dunia pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual wawasan dan keterampilan semata, tanpa diimbangi dengan membina kecerdasan emosional.

Keenam, era digitalisasi. Era digital selain menjadi peluang juga menjadi tantangan dalam mendidik anak berkarakter Islam. Pasalnya dalam perkembangan era digital ini, semua dapat dapat dalam dunia digital online seperti game, budaya luar, sampai hal-hal yang tidak pantas untuk di konsumsi seorang yang masih di usia.

Artikel Tantangan dan Problem Dalam Mendidik Anak di kutip dari jurnal yang

Pos Terkait:  Paradigma Sosiologi : Pengertian dan Analisis

Penulis: Abd. Muqit