Ilmu Tafsir

Makkiyah dan Madaniyah : Pengertian, Kandungan, Faedah, Cara Mengetahuinya, Ayatnya

×

Makkiyah dan Madaniyah : Pengertian, Kandungan, Faedah, Cara Mengetahuinya, Ayatnya

Share this article
Macam-Macam Qiro'at Al-Quran dari Segi Kuantitas
Macam-Macam Qiro'at Al-Quran dari Segi Kuantitas
Cara Mengetahui Ayat Makkiyah dan Madaniyah

Untuk mengetahui dan menentukan Makkiyah dan Madaniyah para ulama bersandar kepada sima’i naqli dan qiyasi ijtihadi. sima’i naqli yaitu didasarkan pada riwayat yang shahih dari para sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu atau dari para tabi’in yang menerima dan mendengar dari para sahabat bagaimana, di mana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan Makkiyah dan Madaniyah itu didasarkan pada cara ini.

Sedangkan qiyasi ijtihadi adalah didasarkan pada cirri-ciri Makkiyah dan Madaniyah. Apabila surat Makkiyah terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Madani ataung mengandung peristiwa Madani maka dikatakan bahwa ayat tersebut Madani. Apabila surat dalam Madaniyah terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Makki atau mengandung peristiwa Makki, maka ayat tadi dikatakan sebagai ayat Makkiyah.

Bila dalam satu surat terdapat ciri-ciri Makkiyah maka surat itu dinamakan Makkiyah. Demikian pula bila dalam satu surat terdapat cirri-ciri Madaniyah, maka surat itu namakan surat Madaniyah.Para ulama mengatakan, setiap surat yang didalamnya mengandung kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, maka surat itu adalah surat Makkiyah. Dan setiap surat yang di dalamnya mengandung kewajiban atau ketentuan hukum, maka surat itu adalah Madani.

Pos Terkait:  Urgensi Mempelajari Studi Al-Quran Dalam Kehidupan Sehari-hari

Namun demikian, semua itu tidak terdapat sedikitpun keterangan dari Rasulullah saw, karena hal itu tidak termasuk dalam kewajiban kecuali terdapat dalam batas yang dapat membedakan mana yang nasikh dan mana yang mansukh.

Al Qadli Abu Bakar bin Ath Thayyib al Baqillani mengaskan bahwa pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah itu mengacu pada hafalan para sahabat dan tabi’in. tidak ada satu pun keterangan yang datang dari Rasulllullah mengenai hal itu, karena Beliau tidak diperintahkan untuk itu dan Allah menjadikan ilmu pengetahuan itu sebagai kewajib an Umat.