Umum

Hidayah Dijemput Bukan Ditunggu: Mencari Jalan Menuju Kebenaran

×

Hidayah Dijemput Bukan Ditunggu: Mencari Jalan Menuju Kebenaran

Share this article

Ada ungkapan yang mengatakan “Hidayah dijemput bukan ditunggu”. Artinya, kita harus aktif mencari jalan menuju kebenaran dan tidak hanya menunggu hidayah datang dengan sendirinya. Hidayah adalah petunjuk atau bimbingan dari Allah SWT agar kita bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Menjadi Pribadi yang Aktif Mencari Hidayah

Banyak orang yang merasa hidayah hanya akan datang begitu saja tanpa perlu usaha. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Hidayah memang datang dari Allah SWT, namun kita juga harus aktif mencarinya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ankabut ayat 69:

“Dan orang yang berjuang (mencari keridhaan Allah), Kami akan tunjukkan kepadanya jalan-jalan (yang membawa) kepada Kami…”

Jadi, jika kita ingin mendapatkan hidayah, maka kita harus berjuang dan aktif mencarinya. Kita bisa memulainya dengan membaca Al-Quran, mengikuti pengajian, dan mencari ilmu agama dari sumber yang terpercaya.

Hidayah Adalah Rahmat dari Allah SWT

Hidayah adalah rahmat dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya yang meminta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Jadi, jika kita memohon hidayah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh, maka pasti akan diberikan. Namun, kita juga harus berusaha aktif mencarinya dan memenuhi segala perintah-Nya.

Pos Terkait:  Khatib Tak Penuhi Syarat atau Rukun Khutbah, Wajibkah?

Hidayah Bukan untuk Dipamerkan

Hidayah bukanlah sesuatu yang bisa dipamerkan atau dijadikan alat untuk menunjukkan superioritas. Hidayah adalah anugerah dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dijadikan bekal untuk hidup di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Luqman ayat 22:

“Dan barangsiapa yang berserah diri (kepada Allah) dengan sebenar-benarnya penyerahan diri, dan ia berbuat kebajikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada tali yang kuat (iman), dan tidaklah robek (keimanannya). Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Jadi, hidayah harus dijadikan sebagai bekal untuk hidup di dunia dan akhirat, bukan untuk dipamerkan atau dijadikan alat untuk menunjukkan superioritas.

Kesimpulan

Hidayah dijemput bukan ditunggu. Ungkapan ini mengajarkan kita untuk aktif mencari jalan menuju kebenaran dan memohon hidayah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh. Hidayah adalah rahmat dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya yang meminta dan berusaha. Oleh karena itu, kita harus aktif mencarinya dan menjadikan hidayah sebagai bekal untuk hidup di dunia dan akhirat.