Umum

Menafkahi Ibu atau Istri, Mana yang Lebih Utama?

×

Menafkahi Ibu atau Istri, Mana yang Lebih Utama?

Share this article

Ketika kita membicarakan tentang menafkahi ibu atau istri, banyak pertanyaan yang muncul di benak kita. Apakah lebih penting untuk memenuhi kebutuhan ibu yang telah merawat kita selama ini atau istri yang menjadi pasangan hidup kita? Jawabannya tidaklah mudah, karena keduanya sama-sama penting. Namun, dalam Islam, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait dengan menafkahi ibu atau istri.

Menafkahi Ibu

Menafkahi ibu adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak, terlepas dari usia dan status sosial. Hal ini tercantum dalam Al-Quran, Surat Al-Isra ayat 23-24:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Siapa yang harus aku beri haknya yang paling utama?” Jawab Nabi, “Ibumu.” Sahabat itu bertanya lagi, “Lalu siapa yang berikutnya?” Jawab Nabi, “Ibumu.” Sahabat itu bertanya lagi, “Lalu siapa yang berikutnya?” Jawab Nabi, “Ibumu.” Sahabat itu bertanya lagi, “Lalu siapa yang berikutnya?” Jawab Nabi, “Barulah ayahmu.”

Pos Terkait:  Definisi Kaifiyah dalam Pembahasan Sifat Allah

Dari hadis ini, kita bisa mengetahui bahwa menafkahi ibu memiliki prioritas yang lebih utama dibandingkan dengan ayah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam keluarga dan kehidupan anak-anaknya.

Menafkahi Istri

Sama seperti menafkahi ibu, menafkahi istri juga merupakan kewajiban bagi suami dalam Islam. Hal ini tercantum dalam Al-Quran, Surat An-Nisa ayat 34:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya, “Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena laki-laki itu membelanjakan sebagian dari harta mereka. Maka wanita yang shalih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Adapun wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, tinggalkanlah mereka sendirian dalam tempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaati kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Pos Terkait:  Sejarah Kerajaan Islam Wajo di Sulawesi

Dalam hadis riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istri-istrinya.” Dari hadis ini, kita bisa menyimpulkan bahwa menafkahi istri juga memiliki prioritas yang tinggi dalam Islam.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa menafkahi ibu dan istri sama-sama penting dalam Islam. Kewajiban menafkahi ibu adalah kewajiban yang paling utama setelah kewajiban beribadah kepada Allah SWT. Namun, menafkahi istri juga merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami. Oleh karena itu, suami harus bisa membagi waktu, tenaga, dan harta dengan adil untuk memenuhi kebutuhan ibu dan istri.

Sebagai penutup, marilah kita selalu berusaha untuk memenuhi kewajiban kita sebagai anak dan suami yang baik. Jangan sampai kita mengabaikan kewajiban kita dalam menafkahi ibu dan istri, karena hal ini dapat berdampak buruk pada keluarga dan kehidupan kita di masa depan.