Umum

Puasa Mutih Adakah Dalam Islam?

×

Puasa Mutih Adakah Dalam Islam?

Share this article

Puasa mutih merupakan salah satu bentuk puasa yang dilakukan oleh beberapa umat Islam. Namun, masih banyak yang tidak mengetahui apa itu puasa mutih dan apakah puasa mutih itu termasuk dalam ajaran Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai puasa mutih dalam Islam.

Apa Itu Puasa Mutih?

Puasa mutih merupakan puasa yang dilakukan dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna atau berbau seperti putih, seperti nasi, gula, susu, dan lain sebagainya. Biasanya, puasa mutih dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

Adapun tujuan dari puasa mutih adalah untuk membersihkan jiwa dan raga dari dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah.

Apakah Puasa Mutih Termasuk Dalam Ajaran Islam?

Sebenarnya, dalam ajaran Islam tidak terdapat keterangan yang secara khusus membahas mengenai puasa mutih. Namun, puasa mutih dapat diartikan sebagai bentuk puasa sunnah yang dilakukan oleh beberapa umat Islam.

Pos Terkait:  Soal UKK Kelas VII SMP Pendidikan: Persiapan Menghadapi Ujian Akhir Semester

Hal ini dibuktikan dengan beberapa hadits yang menyebutkan mengenai puasa mutih, seperti hadits dari Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan puasa mutih.

Namun, perlu diingat bahwa puasa mutih bukanlah wajib dilakukan dalam Islam. Puasa mutih hanya dilakukan secara sukarela oleh beberapa umat Islam yang ingin membersihkan diri dari dosa-dosa sebelumnya.

Keutamaan Puasa Mutih

Sebagaimana halnya puasa-puasa lainnya, puasa mutih juga memiliki keutamaan tersendiri. Beberapa keutamaan dari puasa mutih antara lain:

  1. Mendapatkan pahala dari Allah SWT
  2. Membersihkan jiwa dan raga dari dosa-dosa sebelumnya
  3. Memperkuat iman dan taqwa
  4. Menjaga kesehatan tubuh dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna atau berbau seperti putih

Siapa Saja yang Boleh Melakukan Puasa Mutih?

Secara umum, siapa saja yang ingin membersihkan diri dari dosa-dosa sebelumnya dapat melakukan puasa mutih. Namun, perlu diingat bahwa puasa mutih tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang dalam keadaan sakit atau memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Selain itu, sebelum melakukan puasa mutih, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan apakah tubuh Anda cukup kuat untuk menahan lapar dan dahaga selama tiga hari berturut-turut.

Pos Terkait:  Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 5: Menyembah Kepada Allah Yang Maha Mengasihani dan Maha Penyayang

Bagaimana Cara Melakukan Puasa Mutih?

Untuk melakukan puasa mutih, Anda perlu menghindari makanan dan minuman yang berwarna atau berbau seperti putih selama tiga hari berturut-turut. Makanan dan minuman yang dihindari antara lain:

  • Nasi
  • Gula
  • Susu
  • Daging ayam atau sapi
  • Roti
  • Kentang
  • Keju
  • dan lain sebagainya

Selama menjalankan puasa mutih, Anda masih diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak berwarna atau berbau seperti putih, seperti sayuran hijau, buah-buahan, air putih, dan lain sebagainya.

Penutup

Dalam Islam, puasa mutih tidak termasuk dalam puasa wajib yang harus dilakukan oleh umat Islam. Namun, puasa mutih dapat diartikan sebagai bentuk puasa sunnah yang dilakukan oleh beberapa umat Islam yang ingin membersihkan diri dari dosa-dosa sebelumnya.

Sebelum melakukan puasa mutih, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan apakah tubuh Anda cukup kuat untuk menahan lapar dan dahaga selama tiga hari berturut-turut. Selain itu, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi selama menjalankan puasa mutih.