Rawi hadits adalah orang yang meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad SAW atau dari para sahabatnya. Dalam Islam, hadits adalah sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Oleh karena itu, rawi hadits memegang peranan penting dalam menjaga keaslian hadits yang telah ada.
1. Fungsi Rawi Hadits
Fungsi rawi hadits adalah untuk mengabadikan hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW atau para sahabatnya. Dengan adanya rawi hadits, maka hadits bisa disampaikan dari generasi ke generasi dengan baik dan tidak terjadi perubahan atau penambahan.
2. Syarat Rawi Hadits
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh rawi hadits, antara lain:
3. Adil
Rawi hadits harus memiliki akhlak yang baik dan adil. Artinya, ia tidak boleh melakukan perbuatan tercela seperti berbohong, mencuri, atau memalsukan hadits.
4. Sama atau lebih tinggi tingkatannya
Rawi hadits harus sama atau lebih tinggi tingkatannya dengan orang yang meriwayatkan hadits darinya. Misalnya, jika rawi hadits A meriwayatkan hadits dari rawi hadits B, maka tingkatan A harus sama atau lebih tinggi dari tingkatan B.
5. Menghafal dengan baik
Rawi hadits harus menghafal hadits dengan baik dan tidak boleh merubah kata-kata dalam hadits. Jika ada perbedaan dalam penulisan hadits, maka rawi hadits harus menyebutkan perbedaan tersebut dengan jelas.
6. Terkenal
Rawi hadits harus terkenal dan dikenal baik oleh para ulama sebagai orang yang memiliki kredibilitas dalam meriwayatkan hadits. Jika rawi hadits belum terkenal, maka riwayat haditsnya tidak diterima.
7. Tidak buta huruf
Rawi hadits harus tidak buta huruf, sehingga dapat membaca dan memahami hadits dengan baik. Selain itu, rawi hadits juga harus memiliki kemampuan dalam memahami makna hadits.
8. Bertakwa
Rawi hadits harus bertakwa dan memiliki kecintaan terhadap Islam. Dengan memiliki sifat-sifat seperti ini, maka rawi hadits akan senantiasa menjaga keaslian hadits dan tidak akan melakukan pemalsuan atau penambahan dalam meriwayatkan hadits.
9. Kesimpulan
Dalam Islam, hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Oleh karena itu, menjaga keaslian hadits sangatlah penting. Rawi hadits memegang peranan penting dalam menjaga keaslian hadits tersebut. Oleh karena itu, rawi hadits harus memenuhi beberapa syarat seperti adil, sama atau lebih tinggi tingkatannya, menghafal dengan baik, terkenal, tidak buta huruf, dan bertakwa.