Iqipedia.com – Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul qadar di turunkan pada bulan puasa ramadhan. Puasa dapat mendatangkan pahala bagi orang-orang yang menjalankannya dengan keimanan dan keikhlasan. Perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa tentunya terdapat hikmah di dalamnya.
Puasa memiliki beragam jenis, baik yang disunnahkan maupun yang diwajibkan. Beberapa puasa yang disunnahkan adalah puasa senin-kamis, puasa dawud, puasa tiga hari di tanggal purnama, dan lain sebagainya. Adapun puasa yang diwajibkan misalnya puasa pada bulan ramadhan, puasa disebabkan karena nadhar tertentu. Kesemuanya memiliki keutamaan dan keistimewaan baik ditinjau dari segi kesehatan maupun pahala yang dikandungnya.
Baca Juga: Penyebab Manusia Terdorong Mengikuti Hawa Nafsunya
Salah satu hikmah diwajibkannya puasa pada bulan Ramadhan, adalah Allah memberikan pahala yang berlipat ganda, meningkatkan kesehatan, daya tahan tubuh, bahkan dijauhkan dari api neraka. Hikmah terbesar dari bulan ramadhan adalah diberikannya satu malam yang jika seseorang beribadah dimalam itu, sama artinya beribadah selama seribu bulan. Malam yang dimaksudadalah Lailatul Qadar.
Kapan Malan lailatul Qadar di Turunkan
Pada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan yang penuh barakoh ini terdapat Lailatul Qadar yang lebih dimuliakan oleh Allah dibandingkan malam-malam lainnya karena malam Lailatu Qadar merupakan malam seribu bulan. Pada malam itu Allah memberikan karunia dan kebaikan yang banyak kepada umat Islam. Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi dengan membawa kebaikan, barakah, dan rahmat. Lailatul Qadar adalah malam kesejahteraan, karena pada malam itu hamba Allah yang melaksankan ketaatan kepada-Nya banyak diselamatkan dari siksaan dan azab (Muhammad, 2002).
Lailatul Qadar sampai sekarang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan mengingat banyak sekali pendapat yang berbeda terkait dengan turunnya Lailatul Qadar. Ada sebagian yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar turunnya ada sejak awal ramadhan turun (Tabrizi, 2002), ada juga yangmenyatakan Lailatul Qadar ada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan(Razi 2005), bahkan ada yang berpendapat bahwa lailatul qodar diturunkan pada hari- hari ganjil di sepuluh akhir bulan ramadhan (Muhammad, 2002)
Apa Yang di Maksud dengan Lailatu Qadar
Lailatul Qadar terdiri dari dua kata, Laila dan Qadar. Kata lailah adalah malam, menurut ilmu nahwu kata al-lailah yaitu mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar shadiq (malam hari) (Shofwan, 2007). Sedangkan kata Al-Qadar merupakan masdar dari lafadz qadartu aqdiru qadaron, yang dikehendaki dengan qadar (ketentuan) adalah suatu yang ditentukan oleh Allah dari urusan-urusan. Kata al-Qadra adalah bentuk mufrod (makna satu), bila huruf tengah dibaca sukun (al-Qodra) merupakan bentuk masdar. Menurut Al-Wahidi al- Qadar secara bahasa bermakna ketentuan, yakni menjadikan sesuatu menyamai dengan yang lain tanpa adanya penambahan dan pengurangan (Razi, 2005). Adapun qadar menurut Al-Qurtubi ialah nilai yang tinggi atau yang mempunyai kedudukan yang tinggi.
Lailatul qadar sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Aziz Muhammad As-Salam adalah satu keutamaan pada bulan Ramadhan. Secara etimologis (harfiyah), Lailatul qadar terdiri dari dua kata, yakni lail atau lailah yang berarti malam haridan qadar yang bermakna ukuran atau ketetapan. Secara terminologis (maknawi), Lailatul qadar bermakna malam yang agung atau malam yang mulia.