Islam Edu

Tugas Malaikat dan Relasinya dengan Makhluk

×

Tugas Malaikat dan Relasinya dengan Makhluk

Share this article
malaikat
malaikat

Teologi, iqipedia.com – Tugas Malaikat adalah tugas-tugas yang di berikan Allah untuk mengurus makhluk Allah yang lain sepeti manusia, hewan, dan lainya. Meyakini keberadaan malaikat merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam Islam, tepatnya rukun iman yang kedua. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun tidak terlihat, dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya serta tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Pengertian Malaikat

Kata malaikat juga berarti suatu sifat yang melekat pada pribadi, atau potensi rasional yang berfungsi mengaktualisasikan kerja-kerja atau perilaku tertentu melalui kecerdasan dan kemahiran, seperti halnya potensi berhitung dan berbahasa. Potensi itu pada taraf tertentu dapat melekat pada pribadi seseorang yang memilikinya dan biasanya akan berakhir begitu saja.

Pengertian ini menunjukkan pada sebuah gejala kejiwaan, dimana jika seseorang yang dalam jiwanya memiliki potensi-potensi seperti potensi para malaikat, maka ia disebut sebagai manusia berjiwa malaikat atau dalam bahasanya al-Qashiri disebut sebagai adamiyan malakiyan, keadaan seperti ini bisa saja berbalik sebagai lawan dari sifat di atas, maka ketika satu kondisi menunjukan pada bentuk-bentuk sikap yang jelek, secara otomatis ia disebut manusia berjiwa setan atau adamiyan syaithaniyah.

Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang diberi bentuk oleh Allah dengan beraneka macam bentuk dan memiliki sayap, dari masing-masing malaikat ada yang memiliki dua, tiga dan empat hingga tak terhitung jumlahnya dan ia diciptakan sebagai utusan dan perantara Allah SWT kepada makhluknya.

Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang mempunyai kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi makhluk lain, yang taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membantah atas apa yang telah Allah perintahkan.

Pos Terkait:  Sejarah Tasawuf dari Masa pembentuakan dan Perkembangannya
Tugas Malaikat-Malaikat 
1. Tugas Malaikat Jibril

Malaikat jibril,  memiliki tugas untuk menyampailam wahyu Allah SWT kepada para rasul utusan Allah. Lalu para rusul itu, berkewajiban menyampaikan wahyu kepada manusia. Walaupun malaikikat jibril tidak berhubungan langsung dengan manusia, tetapi secara subtansi wahyu Allah adalah pedoman hidup yang harus  sampaikan kepada manusia, agar mendapat petunjuk dan tidak tersesat dari jalan menuju surga. wahyu ada yang menjadi kitab suci dan ada yang masih berbentuk shuhuf.

2. Tugas Malaikat Mikail

Malaikat Mikail  memiliki Tugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, termasuk manusia. Walaupaun malaikat Mikail juga memberikan rezeki kepada selain manusia, tetapi makhluk yang mendapatkan reziki itu untuk manusia. Misalnya hewan, ia juga menadapat rizki dari malaikat mikail. Tetapi ketika hewan itu sudah tua, maka hewan untuk konsumsi manusia.

3. Tugas Malaikat Israfil

Malaikat isrofil memiliki tugasnya untuk meniupkan sangkakala pada hari kiamat. Pada masa ini semua makhluk akan binasa, masa ini adalah akhir perjalanan makhluk di muka bumi, dan manusia akan menjalani kehidupan berikutnya di akhirat.

4. Tugas  Malaikat Izrail

Malaikat Izrail memiliki tugas mencabut nyawa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal, jika waktunya sudah tiba maka Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya.  Waktu Kematian makhluk ini tidak dapat di undur dan di majukan.

5. Tugas Malaikat Munkar

Malaikat Munkar bertugas menanyakan manusia di dalam kubur setelah meninggal. Malaikat ini akan menanyakan perihal keimanan seseorang , mulai tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Ia akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya. Ia berwujud yang menyeramkan. Ia datang ketika masyarakat yang mengantar mayat sudah pulang. Maka dari itu, masyarakat Indonesia memiliki ajaran talqin, yaitu ajaran menjawab pertanyaan kubur. Ini adalah ajaran yang baik yang dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat.

6. Tugas Malaikat Nakir

malaikat Nakir juga menjadi malaikat penanya di alam kubur, ia  akan datang kepada orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Malaikat nakir ini memiliki wujud yang bagus dan indah karena malaikat ini di tugaskan kepada orang yang shalih, yang banyak melakukan kebaikan dalam hidupnya dan ta’at kepada Allah Swt. sebagai Tuhannya.

Pos Terkait:  Niat Puasa Ramadhan : Bacaan Niat, Hukum dan Waktunya
7. Tugas Malaikat Raqib

malaikat Raqib adalah  Malaikat ini memiliki tugas utama untuk mencatat amal kebaikan pada manusia selama hidupnya. Amal manusia selama hidupnya, tidak akan pernah terlepas pencatatannya. Malaikat raqib juga tidak  pernah luput dan salah dalam mencatat amal manusia, semua akan di catat dalam buku catatannya.

8.  Tugas Malaikat Atid

malaikat Atid adalah Malaikat yang memiliki tugas untuk mencatat amal buruk manusia. Sebagai malaikat pencatatat amal buruk ia akan mencatat semua amal manusia yang ada di bumi ini. Mengenai caranya, ada ulama’ yang berpendapat, bahwa malaikat berjumlah banyak, sejumalah manusia. ada pula, yang mengatakan bahwa malaikat hanya satu namun dapat mencatat banyak amal manusia.

9. Tugas Malaikat Malik

malaikat Malik memiliki tugas menjaga neraka. Kelak di hari kiamat malaikat malik senantisa menunggu pintu neraka  untuk di tempati orang-orang yang sering durhaka. Dikisahkan dalam Alquran, sosok Malaikat Malik sebagai penjaga surga sangat kasar dan keras. Malaikat Malik ini selalu melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Allah SWT.

10. Tugas Malaikat Ridwan

Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga kepada orang senantiasa berbuat baik di masa hidupnya. kemudian menyambut orang beriman yang datang untuk masuk ke dalamnya. Sebagai malaikat ia pun tak pernah meninggalkan tugas sebagai penjaga surga.

Relasi Malaikat dan Tuhan

Malaikat telah dijelaskan sebagai makhluk Tuhan yang ikut berperan secara aktif dalam hal pengaturan Tuhan terhadap makhluk lain, hal ini dapat dilihat ketika Tuhan hendak menciptakan manusia di bumi, sedang para malaikat dalam dialog dengan Tuhan merefleksikan adanya sebuah hubungan yang dinamis dalam mewujudkan satu keagungan dari kekuasaan Tuhan.

Di sisi lain malaikat di ciptakan Tuhan dengan satu dimensi ketaatan untuk beribadah kepadanya, maka tidak heran jika yang dilakukan para malaikat adalah selalu menta’ati perintahnya. Berbeda dengan jin dan manusia yang mempunyai problema dengan diciptakannya nafsu bagi mereka untuk mengiringi akalnya, tetapi terkadang keduanya lebih terdorong oleh nafsunya. Dalam hal ini ketaatan dan kebencian terhadap hal-hal yang buruk bagi malaikat merupakan sesuatu yang bersifat illahiyah, ia merasakan kenikmatan jika dapat melaksanakan perintah Tuhan tanpa sedikitpun terlintas untuk mengerjakan hal-hal yang di larang Tuhan. Hal ini disebabkan karena sifat yang dimiliknya bersifat illahiyah.

Pos Terkait:  Mu’tazilah dan Qadariyah
Relasi Malaikat dan Manusia

Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa sebenarnya malaikat dan Iblis adalah dua kekuatan yang seimbang dalam diri manusia, malaikat sebagai kekuatan yang membisikkan manusia untuk bertindak ke arah positif sedangkan iblis/setan mendorong manusia ke arah negatif.

Maka dorongan untuk melaksanakan hal-hal yang positif timbul karena bisikan malaikat yang melekat pada jiwa manusia melalui qalb lalu di refleksikan dalam otak dan di gerakan melalui anggota tubuh Hal ini memang pada dasarnya antara malaikat dan keimanan seseorang hampir sama.

Sebab keimanan seseorang adalah sebuah bentuk pengakuan tentang kebenaran Allah melalui kesadaran jiwa yang tertanam dalam hati untuk selanjutnya direfleksikan melalui gerak anggota tubuh (indera luar).

Relasi Malaikat dan Alam

Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa malaikat adalah satu-satunya agen Tuhan yang sediktpun tidak mempunyai potensi untuk berbuat kejahatan. Allah memberinya satu potensi kebaikan sehingga yang ada padanya hanyalah bagaimana beribadah secara kontinuitas siang dan malam tanpa lelah sediktpun. Ia selamanya akan beribadah dengan bertasbih kepada Allah.Ada benarnya jika seorang Syahrur mengatakan bahwa tasybih diartikan sebagai hukum dialektka gerak internal. Ia adalah gerak yang secara otomatis terus berlangsung sampai datang hukum dialektika gerak kosmos yang lain.

Hal ini memberikan pengertian bahwa malaikat itu ada tetapi sekaligus tidak ada. Adanya hanya sebuah gelombang energi yang menggema. Dimana energi itu mengingatkan adanya sebuah tanda yang mengingatkan kepada satu penanda. Dalam konteks ini malaikat lebih sebagai bagian dari alam semesta yang lebih tinggi, tidak bisa terlihat dan tidak bisa tertangkap oleh pengetahuan manusia. Ia merupakan “hukum-hukum alam” sebagaimana kehadirannya mengingatkan akan adanya kehadiran kekuasaan Sang Maha Pencipta.

Artinya malaikat itu muncul dan hadir di alam semesta ini sebagai bagian dari manifestasi kehadiran Tuhan. Oleh karena itu malaikat berfungsi sebagai pelayan, hadir sebagai saksi-saksi dan pesuruh Nya untuk melayani manusia-manusia, supaya manusia sadar akan eksistensinya sebagai khalifah di muka bumi.

Baca juga: Tingkatan Nafsu Manusia

Penulis:  Abd. Muqit,