Iqipedia.com – Dalam eskatalogi Islam di akhirat terdapat nama-nama neraka dan penghuninya. Menurut para ulama Ahli Sunnah, neraka adalah negeri yang dijanjikan Allah untuk orang-orang yang kufur kepada-Nya, menentang syariat-Nya, dan mendustakan para rasul-Nya. Ia adalah siksaan-Nya yang dengan keadilan-Nya dipersiapkan untuk para musuh-Nya, sekaligus penjara-Nya yang akan dihuni oleh orang-orang yang zalim dan durhaka kepada-Nya. Aartikel ini akan membahas nama-nama neraka dan penghuninya. Berikut ini pembahasannya.
Tingkatan Nama-Nama Neraka dan Penghuninya
Neraka adalah kehinaan yang sangat besar dan kerugian yang mendalam. Tidak ada kehinaan yang lebih hina darinya. Tidak ada kerugian yang lebih besar darinya. Ia adalah negeri kesedihan, kepedihan, dan kesengsaraan. Dialah seburuk-buruknya negeri dan tempat tinggal.
Banyak sekali ayat Al-Quran yang menginformasikan tentang neraka, termasuk tingkatan-tingkatannya dan para calon penghuninya. Antara lain yang diungkap dalam Surat al-Hijr berikut ini:
وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ.لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ ࣖ.
Artinya: “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (para pengikut setan) semuanya. Ia (Jahannam) mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka,” (Q.S. al-Hijr [15]: 43-44).
Al-Farra dalam kitab tafsirnya, Ma‘ani al-Qur’ân, menjelaskan, sesungguhnya Jahanam itu memiliki tujuh tingkatan. Setiap tingkatan ada golongan manusia yang mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa yang diperbuatnya. Ditambahkan oleh Abu Sinan dari al-Dhahak, sebagaimana dikutip oleh al-Tsa‘labi dalam Tafsîr-nya, neraka itu memiliki tujuh pintu, dimana ketujuhnya merupakan tingkatan. Tingkatan yang satu berada di bawah tingkatan yang lain.
1. Neraka Jahanam
Diterangkan oleh mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka. Ia dikhususkan untuk umat Nabi Muhammad saw. yang maksiat. Dikemukakan di muka, tingkatan ini akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya. Kemudian, mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi.
Berdasarkan riwayat-riayat ini, makna “Jahanam” dalam ayat Q.S. al-Isra’ : 8 “Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir,” menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama. Sebab, tingkatan ini tidak dihuni oleh orang-orang kafir.
Diriwayatkan setelah menyebutkan para penghuni enam tingkatan neraka paling bawah, malaikat Jibril terdiam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh (Jahannam)?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi saw. terus mendesak, akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari kalangan umatmu. Mereka meninggal dan tak sempat bertaubat.”
Tingkatan pertama akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka mendapat siksa Panjangnya rantai penghuni neraka adalah tujuh puluh siku, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, “Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta,” (Q.S. al-Haqqah [69]: 32). Andai satu hasta rantai itu, yang panjangnya dari timur dan barat, diletakkan di atas gunung-gunung di dunia, niscaya gunung-gunung tersebut akan meleleh dan hancur. Kemudian, seandainya ada seseorang yang dimasukkan ke dalam neraka, kemudian dikeluarkan ke bumi, maka para penduduk bumi akan mati karena saking baunya aroma orang yang dimasukkan tadi.”
2. Neraka Ladha
Neraka ini diinformasi dalam dalam Surat al-Lail:
فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ. لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ. الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
Artinya: “Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman),” (Q.S. al-Lail [92]: 14-16).
Menurut Muqatil ibn Sulaiman, Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, maksud kalian di sana adalah para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan. Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata naran talazha dalam ayat tersebut adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya.
Adapun orang-orang yang akan memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan menghadap untuk menaati setan. Meski saat turunnya, ayat ini ditujukan kepada para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, tetapi khithabnya berlaku umum. Artinya, siapa pun yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, mereka diancam dengan siksaan yang pedih dalam neraka Lazha ini.
3. Neraka Huthamah
Neraka Huthamah di jelaskan dalam Surat al-Humazah:
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ .نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ. اَلَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ. فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ.
Artinya: “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,” (Q.S. al-Humazah : 4-8).
Penghuni neraka ini di jelaskan dalam Q.S. al-Humazah : 1-3. Allah berfirman:
Artinya: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,” (Q.S. al-Humazah : 1-3).
Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya. Sedangkan al-humazah adalah orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak disukainya. Berdasarkan ayat di atas, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang suka mengumpat atau gibah, orang yang suka mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan harta kekayaannya. Mereka mengira bahwa harta akan membuat diri mereka kekal di dunia. Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang diinfakkan di jalan Allah swt. Yang bermanfaat dan menolong diri mereka hanyalah keimanan dan amalan saleh, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia,” (Q.S. al-Kahfi : 46).
4. Nerakah Sa’ir
Dalam surah al- Haj di jelaskan calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan para pengikut setan yang jahat. Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيۡهِ اَنَّهٗ مَنۡ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهۡدِيۡهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيۡرِ
Artinya: “Yang telah ditetapkan terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka,” (Q.S. al-Hajj: 4).
Dalam surah al-mulk dijelaskan bahwa, neraka sa’ir adalah tempat bagi orang-orang yang mendustakan Islam. Neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya, “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada, namun kami mendustakannya.” Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini.”
5. Neraka Jahim
Diinformasikan oleh Al-Quran bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ
Artinya: “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka” (Q.S. Al-Maidah: 10),
Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat, Allah berfirman:
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِلْغَاوِيْنَ
Artinya: “Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat,” (Q.S. Syu‘ara: 91).
Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal termasuk penghuni neraka ini. Lebih jelasnya lagi, para pendusta calon penghuni neraka ini dijelaskan dalam surah al-Muthaffifin, “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu,” Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka Jahim,” (Q.S. al-Muthaffifin: 10-16).
6. Neraka Saqar
Neraka Saqar adalah tempat orang-orang yang berdosa dan sesat. Hal ini di dasarkan firman Allah:
اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ ضَلٰلٍ وَّسُعُرٍۘ .يَوْمَ يُسْحَبُوْنَ فِى النَّارِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْۗ ذُوْقُوْا مَسَّ سَقَرَ
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan akan berada dalam neraka (di akhirat). Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah sentuhan api neraka.” (QS. al-Qamar: 47-48).
Jika di lihat dalam surah al-Muddatsir, penghuni neraka ini adalah orang-orang yang tidak shalat, tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang mendustakan hari Pembalasan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan,” (Q.S. Muddatsir: 42-46).
7. Neraka Hawiyah
Neraka hawiyah adalah api yang sangat panas yang menjadi tempat bagi orang-orang yang timbangan amalnya ringan. Sebagaimana firman Allah
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌۗوَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗنَارٌ حَامِيَةٌ
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.
Disebutkan dalam banyak riwayat bahwa neraka ini merupakan tingkatan neraka yang paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik akan menjadi calon penghuni neraka ini. Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, (Q.S. al-Nisa’ : 145). Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur. Ada pula riwayat yang menyebutkan, pada suatu ketika Nabi saw. bertanya tentang para penduduk setiap tingkatan neraka. Malaikat Jibril menjawa, “Pintu paling bawah disebut dengan Hawiah. Ia dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka,” (Q.S. al-Nisa’ : 145).
Demikian penjelasan “Nama-Nama Neraka dan Penghuninya ”. Semoga bermanfaat.