Iqipedia.com – Abu Jahal memiliki nama asli Amr bin Hisyam. Ia di kenal sangat kejam, bengis, dan tidak segan-segan menghabisi msuh-musuh. Maka tidak heran jika sebagian masyakat muslim, menjulukui Abu Jahal dijuluki sebagai Fir’aun pada masa jahiliyah.
Sebagai salah satu elit Quraisy yang sangat keras memusuhi dan menentang Nabi Muhammad saw., ia melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan Nabi Muhammad Sw. Dia kerap mengintimidasi dan mengancam Nabi Muhammad dan umat Islam. Abu Jahal juga pernah melarang Nabi Muhammad saw. untuk mengerjakan shalat. Namun, Rasulullah tidak takut dengan ancaman Abu Jahal tersebut. Namun abu jahal tamat riwayatnya ketika perang badar.
Padahal dialah orang yang menginisiasi perang badar yang tujuannya ingin menghancurkan umat islam, tetapi ia malah bernasib na’as dan malah meninggal duluan ldidalam perangan. Pada mulanya ia sangat meremehkan umat Islam dan yakin akan memenangi peperangan itu. Karena dalam fikirannya, umat Islam sangat sedikit dan sangat lemah. Dan ia tidak tau bahwa Allah akan menolong umat Islam dan menerjunkan malaikat untuk membantu umat islam.
Abu Jahal Mengintip Bacaan Quran
Meski demikian, pada masa awal turunnya Al-Qur’an Abu Jahal sering pergi ke rumah Nabi Muhammad saw. secara diama-diam selama tiga hari untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
Abu Jahal merasakan sebuah keajaiban manakala mendengarkan lantunan Al-Qur’an yang dibacakan Nabi Muhammad saw. Seolah-olah mereka ketagihan dan merasakan keindahan dengan bacaan Al-Qur’an.
Memang sesejahat apapun manusia, tetapi manusia tetap memiliki hati nurani yang tidak dapat menolak kebenaran. Namun karena keegoan dan keangkuanya ia menutupi kebenaran dan tidak mau mengakuinya walupun hati kecilnya berkata sebaliknya.
Dari kejadian ini, Al-Quran dapat membuktikan kebenarannya, karena sudah dapat mensihir orang yang sangat menetangnya dan membuatnya tidak sadar shingga Abu Jahal datang ke kediaman Baginda Nabi Muhammad Saw. hanya rindu atas suara Al-Quran yang merdu dan menenangkan hati.
Memang al-Quran sudah banyak yang membuktikan bahwa bacaanya memiliki getaran yang dapat menyentuh hati terdalam manusia dan menenangkan hati , baik para pembacanya atau orang yang mendengarkan. Karena inilah manusia meyakini al-Quran memiliki getaran yang masuk kedalam jiwa manusia dan dapat meluluhkan hati manusia seprti Sayyidina umar bin khotton dan kholid bin walid. Dua orang tersebut sangat menentang Al-Quran tetapi ia malah berbalik beriman ketika ia membaca Al-Quran.
Demikian juga banyak non muslim yang awalnya menetang Islam tetapi banyak dari mereka ketika belajar al-Quran tetapi malah mengimani. Hal ini sering terjadi di barat terutama di kalangan orientalis yang suka meneliti kajian keislaman.
Namun hal tersebut tidak terjadi kepada Abu jahl, karena ia tetap dengan keangkuhan dan kesombongannya sehingga ia tidak mau beriman dan menjadi musuh Islam hingga akhir hayatnya. Padahal ia sendiri adalah paman Rasulullah Saw. yang semesti memiliki simpati kepada beliau malah menjadi musuh ponakan sendiri serta yang paling kejam adalah ingin membunuhnya.