Tafsir

Konsep Mahabbah, Cinta Kepada Allah dalam Al-Quran

×

Konsep Mahabbah, Cinta Kepada Allah dalam Al-Quran

Share this article
Cinta Kepada Allah
Cinta Kepada Allah

IQI Pedia, Tasawuf –  Al-Quran menyebutkan tedapat hal yang berkaitan dengan mahabbah yang di ridhai Allah, berikut ini penjelasannya:

  1. Orang-orang yang beriman menempatkan cintanya kepada Allah di cintanya kepada lainnya. Hal ini di firmankan Allah dalam QS. Al-Baqaroh ayat 165:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

 

Artinya: “Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya, (niscaya mereka menyesal).”

  1. Cinta kepada kepada Allah harus di artikan sebagai kepatuhan terhadap perintah Allah dan rasulullah Saw. hal ini di jelaskan QS. Ali Imran ayat 31:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Pos Terkait:  Ikhlas dan Riya': Pengertian, Tips dan Derajatnya

Pengertian Mahabbah

Pengertian yang diberikan kepada mahabbah adalah kecenderungan hati untuk mencintai Allah. Ada juga yang mengartikan mahabbah sebagai ketaatan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya serta ridha terhadap segala ketentuannya.

Harun Nasution menyebut pengertian mahabbah dalam terminologi sufisme sebagai berikut:

  1. Mengosongkan hati dari segala-sesuatu kecuali dari
  2. Memeluk kepatuhan kepada Tuhan dan membenci sikap melawan kepada-
  3. Menyerahkan seluruh diri kepada yang dikasihi.

Jadi dapat dipahami bahwa terminologi mistisisme Islam (tasawuf) adalah kecenderungan hati seseorang (sûfi) untuk hanya cinta kepada Allah, mengosongkan bilik-bilik hatinya dari selain Allah, disertai ketaatan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Pandangan Ulama’Tentang Mahabbah

Kecintaan kepada Allah adalah tujuan yang tertinggi dari maqamat yang dilalui oleh para sufi. Menurut Imam al-Ghazali, kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya adalah fardhu yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil pasti. Al-Kalabazi membagi mahabbah ini kepada dua macam, yaitu (1) cinta yang hanya dalam pengakuan saja, dan (2) cinta yang dihayati dan diresapi dalam hati keluar dari lubuk hati. Cinta yang pertama ada pada setiap manusia, sedang cinta yang kedua ditujukan hanya kepada Allah. Cinta yang seperti inilah yang dianut dan diamalkan oleh kaum sufi.

Pos Terkait:  Pendidikan Anak Dalam Islam

Demikianlah pembahasan tentang mahabbah kepada Allah semoga bermanfaat.

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Penulis: Abd. Muqit