Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika

Posted on

Argumen tentang dinamika pancasila sebagai sistem etika

Beberapa argumen tentang dinamika Pancasila sebagai sistem etika dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, pada zaman orde lama, pemilu diselenggarakan dengan semangat demokrasi yang diikuti banyak partai politik, tetapi dimenangkan empat partai politik,yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI), Partai Nahdhatul Ulama (PNU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tidak dapat dikatakan bahwa pemerintahan di zaman Orde Lama mengikuti sistem etika Pancasila, bahkan ada tudingan dari pihak Orde Baru bahwa pemilihan umum pada zaman Orde Lama dianggap terlalu liberal karena pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung otoriter.

Kedua, pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran p-4.pada zaman Orde Baru itu pula muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai cerminan manusia yang berperilaku dan berakhlak mulia  sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Manusiaa Indonesia seutuhnya dalam pandangan Orde Baru, artinya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang secara kodrati bersifat monodualistik, yaaitu makhluk rohani sekaligus makhluk jasmani, dan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Oleh karena itulah, sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial harus di kembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang (Martodihardjo, 1993:171).

Pos Terkait:  Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Ketiga, sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam eforia demokrasi. Namun seiring perjalanan waktu, disadari bahwa demokrasi tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada penyalahgunaan kekuasaan, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Argument tentang tantangan pancasila sebagai sistem etika

Pertama, tantangan terhadap sistemetika pancasila pada zaman orde lama berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.

Kedua, tantangan terhadap sistem etika pancasila padazaman orde baru terkait dengan masalah nepotisme, kolusi, dan korupsi yang merugikan penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu.

Ketiga, tantangan terhadap sistem etika pancasila pada era Reformasi berupa eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi.

Terimakasih telah membaca, Semoga Bermanfaat.

Baca Juga  : Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia

Pos Terkait:  MENANYA ALASAN DIPERLUKAN KAJIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA