Sejarah Kerajaan Islam Wajo di Sulawesi

Posted on

Sejarah Kerajaan Islam Wajo di Sulawesi menjadi sebuah perbincangan yang menarik bagi para sejarahwan dan pengamat sejarah di Indonesia. Kerajaan Wajo merupakan salah satu kerajaan yang terletak di bagian selatan Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kerajaan ini memiliki sejarah yang begitu panjang dan menarik.

Asal Usul Kerajaan Wajo

Sejarah Kerajaan Wajo bermula pada abad ke-16, saat perkembangan Islam di Sulawesi semakin pesat. Pada saat itu, kerajaan Wajo dihuni oleh orang-orang Bugis yang telah lama tinggal di daerah Sulawesi Selatan. Namun, pada saat itu, Kerajaan Wajo masih berupa sebuah desa kecil yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang disebut dengan Arung.

Pada tahun 1560, datanglah seorang ulama bernama Datuk Ri Bandang dari Kerajaan Gowa ke Kerajaan Wajo. Ia datang dengan maksud untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Wajo. Namun, Arung Wajo saat itu masih enggan menerima ajaran Islam tersebut.

Penyebaran Islam di Kerajaan Wajo

Meski begitu, Datuk Ri Bandang tidak menyerah begitu saja. Ia terus berusaha untuk menyebarkan ajaran Islam di Kerajaan Wajo. Hingga akhirnya, pada tahun 1580, Arung Wajo bersama seluruh masyarakat Wajo memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Pos Terkait:  Labbaik Allahumma Labbaik: Meningkatkan Ketaatan dan Kedekatan Diri Kepada Allah

Dengan masuknya agama Islam ke Kerajaan Wajo, maka terjadi perubahan dalam struktur kekuasaan di kerajaan tersebut. Arung Wajo digantikan oleh seorang raja yang memimpin dengan menggunakan aturan Islam. Raja pertama yang memerintah di Kerajaan Wajo adalah La Mappasessu.

Pembentukan Kerajaan Islam Wajo

Pada tahun 1610, Kerajaan Wajo resmi berubah menjadi Kerajaan Islam Wajo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengakuan terhadap agama Islam yang telah dianut oleh seluruh masyarakat Wajo. Dalam Kerajaan Islam Wajo, ajaran Islam menjadi landasan utama dalam segala aspek kehidupan masyarakat, mulai dari keagamaan, sosial, hingga politik.

Perkembangan Kerajaan Islam Wajo

Dalam kurun waktu 17 abad sampai abad ke-18, Kerajaan Islam Wajo mengalami perkembangan yang begitu pesat. Kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Sulawesi Selatan, bahkan dianggap sebagai kerajaan yang paling kuat di sana. Hal ini terbukti dari keberhasilan Kerajaan Islam Wajo dalam menguasai wilayah-wilayah di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Soppeng, dan Luwu.

Adat Istiadat Kerajaan Islam Wajo

Seiring dengan perkembangan Kerajaan Islam Wajo, maka terbentuklah adat istiadat yang menjadi ciri khas dari kerajaan tersebut. Adat istiadat tersebut antara lain:

1. Adat Pernikahan

Dalam adat pernikahan di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

Pos Terkait:  Ujian Keimanan Yang Dihadapi Oleh Umat Islam

– Tahap Penjodohan

– Tahap Melepaskan Sepasang Burung

– Tahap Mappettaceng

– Tahap Mappasikera

2. Adat Kematian

Dalam adat kematian di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

– Tahap Pengambilan Jenazah

– Tahap Pembakaran Jenazah

– Tahap Melempar Abu Jenazah Ke Laut

3. Adat Upacara Adat

Dalam adat upacara adat di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

– Tahap Pemilihan Raja

– Tahap Penobatan Raja

– Tahap Pesta Rakyat

4. Adat Istiadat Makan Sirih

Dalam adat istiadat makan sirih di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

– Tahap Pembawa Sirih

– Tahap Membuka Sirih

– Tahap Menyajikan Sirih

5. Adat Istiadat Mappasikola

Dalam adat istiadat Mappasikola di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

– Tahap Meninggikan Rumah Adat

– Tahap Mengusung Sultan

– Tahap Mengarak Sultan

6. Adat Istiadat Mappasikere

Dalam adat istiadat Mappasikere di Kerajaan Islam Wajo, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut antara lain:

– Tahap Menyajikan Kopi

– Tahap Memotong Kue

– Tahap Memberikan Uang Sagu

Keruntuhan Kerajaan Islam Wajo

Pada awal abad ke-20, Kerajaan Islam Wajo mengalami masa-masa sulit. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya pengaruh penjajahan Belanda dan terjadinya perang dunia I. Pada tahun 1905, Kerajaan Islam Wajo secara resmi bubar dan wilayahnya dibagi-bagi menjadi beberapa wilayah kecil.

Pos Terkait:  Sejarah Kelompok Khawarij (1): Definisi dan Julukan-julukan

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Islam Wajo merupakan salah satu kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan. Sejarah kerajaan ini dimulai pada abad ke-16, saat agama Islam mulai masuk ke wilayah Sulawesi. Berkat peran Datuk Ri Bandang, masyarakat Wajo akhirnya memeluk agama Islam dan terbentuklah kerajaan Islam Wajo pada tahun 1610.

Kerajaan Islam Wajo mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Sulawesi Selatan. Adat istiadat yang unik dan khas menjadi ciri khas dari kerajaan ini. Namun, pada awal abad ke-20, Kerajaan Islam Wajo mengalami masa-masa sulit dan akhirnya bubar pada tahun 1905.

Sejarah Kerajaan Islam Wajo di Sulawesi adalah sebuah kisah yang begitu menarik dan layak untuk dipelajari. Dengan mempelajari sejarah tersebut, kita dapat lebih memahami bagaimana agama Islam masuk ke wilayah Sulawesi dan bagaimana kebudayaan dan adat istiadat di Kerajaan Islam Wajo terbentuk.