Pengertian Aqiqah, Hukum Aqiqah, dan Manfaatnya

Posted on

Apa itu Aqiqah?

Aqiqah adalah sebuah acara perayaan yang dilakukan oleh umat muslim setelah kelahiran bayi. Pada acara ini, domba atau kambing yang telah dipilih akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.

Hukum Aqiqah dalam Islam

Menurut ajaran Islam, aqiqah termasuk sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Artinya, meskipun tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW:

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya”.

(HR. Abu Dawud)

Manfaat Aqiqah

Selain sebagai ibadah yang dianjurkan, aqiqah juga memiliki manfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar, di antaranya:

1. Menyambut kehadiran bayi

Aqiqah menjadi bentuk rasa syukur keluarga atas kelahiran bayi yang sehat dan selamat. Acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan bayi kepada keluarga dan kerabat yang belum sempat bertemu.

Pos Terkait:  Hubungan Iman Islam dan Ihsan: Konsep dan Pentingnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

2. Menebarkan kebaikan

Dengan membagikan daging aqiqah kepada yang membutuhkan, acara ini menjadi wujud nyata kebaikan dan kepedulian kita terhadap sesama. Selain itu, aqiqah juga menambah keberkahan dalam hidup keluarga yang melakukannya.

3. Memberikan nama kepada bayi

Di dalam aqiqah, bayi diberikan nama yang akan menjadi identitasnya sepanjang hidup. Nama tersebut diharapkan membawa berkah dan kebaikan bagi bayi tersebut.

4. Mempererat hubungan keluarga

Aqiqah juga menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Hal ini dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan antar sesama.

Cara Melakukan Aqiqah

Adapun cara melakukan aqiqah yang baik dan benar, antara lain:

1. Menyiapkan hewan qurban

Pilihlah domba atau kambing yang sehat dan cukup umur untuk disembelih sebagai aqiqah. Pastikan juga hewan tersebut halal dan sesuai dengan syariat Islam.

2. Pelaksanaan aqiqah

Acara aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hewan yang telah dipilih disembelih dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan. Selain itu, bayi juga diberikan nama dan rambutnya dicukur.

3. Memperbanyak sedekah

Bagikan daging aqiqah kepada yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang kurang mampu. Hal ini dapat menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi keluarga yang melakukannya.

Pos Terkait:  Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Hakekat sareng Hikmah Puasa

Kesimpulan

Aqiqah merupakan tradisi yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk syukur atas kelahiran bayi, aqiqah juga memiliki manfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaannya, aqiqah harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pengertian aqiqah, hukum aqiqah, dan manfaatnya bagi umat muslim.