Pengertian Kafir
Sebagaian besar pakar linguistik mengatakan, makna kafir sangat luas, yang cakupan yang bermacam-macam hal. Louis Makluf penyusun kamus al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam memberikan pengertian “menutupi dan menghalangi”.
Sedangkan al-Jirjani dalam al-Ta’rifat memberikan pengertian kata kafir dengan kata kufranun yang berarti sebagai orang yang menutupi nikmat Allah. Dari pengertian ini dapat dapat di mengerti bahwa pengertian ini hanyalah pengertian lughuwi saja, yang nanti dapat di kontekstualisasikan kepada kondisi dan kontek tertentu, seperti kufur nikamat bagi seseorang yang ingkar nikmat Allah Swt.
Dalam kaitannya dengan teologis kata kafir dapat di artikan sebagai menutup diri dari beriman kepada Allah dan utusan-utusan Allah, walaupun pada hakikatnya mengetahui kebenaran Allah dan rasulnya. Misalnya Iblis, dia mengetahui akan kebenaran Allah dan Nabi Adam As. tetapi dia tidak mau menimani, contohnya lagi seperti Abu Thalib, ia tahu dan mengetahui akan kebenaran kesarulan Nabi Muhammad dan kebenaran agama yang di bawa Nabi Muhammad Saw. tetapi ia enggan beriman.
Macam-Macam Kafir
Dalam menjelaskan Surat Al-Baqarah ayat 6, Imam Al-Baghowi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil menyebut empat jenis kufur yaitukufur ingkar, kufur juhud, kufur inad, dan kufur nifaq.
- Kufur/kafir ingkar. Kufur ingkar adalah kekafiran orang yang tidak mengenal Allah dan tidak mengakui-Nya sama sekali.
- Kufur/kafir juhud. Kufur juhud adalah kekafiran orang yang mengenal Allah dengan batinnya, tetapi tidak mau mengikrarkan melalui lisannya. Mereka yang masuk dalam kategori kufur ini adalah Iblis dan sebagian Yahudi Madinah yang mengenal kerasulan Nabi Muhammad lalu mengingkarinya seperti keterangan Surat Al-Baqarah ayat 89.
- Kufur/kafir inad. Kufur inad adalah kekafiran orang yang mengenal Allah dengan batinnya, mengakui-Nya secara lisan, tetapi enggan memeluk agama-Nya. Mereka yang masuk dalam kategori kufur ini adalah salah satunya adalah Abu Thalib. Abu Thalib pernah mengatakan, “Aku tahu bahwa agama (yang disampaikan) Muhammad adalah sebaik-baik agama manusia. Kalau tidak ada hinaan dan menghindari cacian, kau akan mendapatiku toleran jelas dengan itu.”
- Kufur/kafir nifaq Kufur nifaq adalah kekafiran orang yang mengikrarkan Islam secara lisan, tetapi batinnya tidak mengakuinya. Mereka yang masuk dalam kategori kufur ini adalah sebagian Yahudi Madinah seperti keterangan Al-Baqarah ayat 8, Allah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ
Artinya: “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
Adapun orang beriman yang masuk ke dalam kategori kufur nikmat, memiliki salah satu sifat dari tiga tanda orang munafik (seperti disebutkan dalam hadits, yaitu berdusta, berkhianat, dan mengingkari janji), atau orang Islam yang melakukan dosa besar tidak tergolong ke dalam kategori kufur, menurut aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Namun demikian, dalam pandangan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, orang kafir dalam masa transisi kerasulan atau ahli fatrah di masa kekosongan rasul tidak akan mendapat siksa dari Allah sebagaimana keterangan Surat Al-Isra ayat 15. Tetapi, adabnya kita harus berinteraksi dengan baik kepada mereka yang termasuk ke dalam empat kategori kafir ini.
Kesimpulan
Kafir adalah menutup hati tidak beriman kepada Allah. Macam-Macamnya terdapat empat yaitu ingkar, juhuud, inad, dan nifaq.
Itu penjelasan tentang arti kafir dan macam-macamnya, semoga menambah wawasan saudara.
Terimakasih!
Baca juga: 5 Faktor Seseorang Memeluk Agama
Penulis: Abd. Muqit