Macam-macam Doa Iftitah dan Syarat Kesunnahannya

Posted on

Pengertian Doa Iftitah

Doa Iftitah adalah doa pembuka dalam shalat yang dilakukan sebelum takbiratul ihram. Doa ini memiliki peran penting dalam memulai ibadah shalat dan menjadi salah satu doa yang dianjurkan untuk dilakukan. Ada beberapa macam doa iftitah yang sering digunakan oleh umat Muslim, dan setiap doa tersebut memiliki syarat kesunnahan yang perlu diperhatikan.

Macam-macam Doa Iftitah

1. Doa Iftitah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
Doa ini disyaratkan dalam kitab-kitab hadis dan diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Doa ini memiliki keutamaan khusus dan sering digunakan oleh umat Muslim dalam shalat mereka. Berikut adalah contoh doa iftitah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:

“Subhanakallahumma wabihamdika, watabarakasmuka wata’ala jadduka, wala ilaha ghairuka.”

Doa ini memiliki arti, “Mahasuci Engkau ya Allah, dengan segala puji bagi-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”

2. Doa Iftitah yang diambil dari Al-Qur’an
Selain doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, umat Muslim juga dapat menggunakan doa iftitah yang diambil dari Al-Qur’an. Salah satu contoh doa iftitah yang diambil dari Al-Qur’an adalah:

Pos Terkait:  Contoh Soal dan Jawaban USBN Sistem

“Rabbanaa wa lakal hamd. Hamdan katheeran tayyiban mubaarakan fih.”

Doa ini memiliki arti, “Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji. Puji yang banyak, baik dan diberkahi.”

Syarat Kesunnahan Doa Iftitah

1. Menggunakan Bahasa Arab
Agar doa iftitah menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT, sebaiknya doa tersebut diucapkan dalam bahasa Arab. Meskipun pemahaman artinya penting, penggunaan bahasa Arab memiliki nilai lebih dalam ibadah shalat.

2. Memahami Arti Doa
Selain mengucapkannya dengan benar, penting bagi seorang Muslim untuk memahami arti doa iftitah yang diucapkannya. Dengan memahami artinya, seorang Muslim akan lebih khusyuk dan terkoneksi dengan maksud dari doa tersebut saat melaksanakan shalat.

3. Mengucapkan dengan Khushu’
Khushu’ adalah keadaan hati yang tenang, khusyuk, dan penuh perenungan saat beribadah. Penting bagi seorang Muslim untuk mengucapkan doa iftitah dengan khushu’, sehingga ibadah shalat akan menjadi lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Mengikuti Sunnah Rasulullah
Untuk menjaga kesahihan doa iftitah, seorang Muslim sebaiknya mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah. Dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, doa iftitah yang diucapkan akan menjadi lebih benar dan diterima oleh Allah SWT.

Pos Terkait:  Cara Menjaga Kesehatan Mental Agar Tetap Bahagia

5. Mengucapkan dengan Penuh Keyakinan
Doa iftitah yang diucapkan haruslah dilakukan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Seorang Muslim harus meyakini bahwa Allah SWT akan mengabulkan doanya dan memperhatikannya. Keyakinan yang kuat akan memberikan kekuatan dalam menjalankan ibadah shalat.

Kesimpulan

Doa iftitah merupakan doa pembuka dalam shalat yang memiliki peran penting dalam memulai ibadah. Ada beberapa macam doa iftitah yang sering digunakan oleh umat Muslim, baik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW maupun yang diambil dari Al-Qur’an. Untuk menjaga kesahihan doa iftitah, seorang Muslim harus memenuhi syarat kesunnahan, seperti menggunakan bahasa Arab, memahami arti doa, mengucapkan dengan khushu’, mengikuti sunnah Rasulullah, dan mengucapkan dengan penuh keyakinan. Dengan menjalankan doa iftitah dengan benar dan penuh kesungguhan, seorang Muslim dapat memperoleh manfaat spiritual dari ibadah shalat yang dilakukan.