Hukum Berpuasa di Hari Tasyrik

Posted on

Apa Itu Hari Tasyrik?

Hari Tasyrik adalah periode tiga hari yang dimulai setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Pada hari-hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Namun, apakah benar-benar diperbolehkan berpuasa di Hari Tasyrik? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Hukum Berpuasa di Hari Tasyrik

Menurut mayoritas ulama, berpuasa di Hari Tasyrik tidak dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Tidak ada puasa yang lebih utama pada hari ini (Hari Tasyrik) dari pada puasa di bulan ini (Dzulhijjah) pada hari ini (Hari Tasyrik).” Dalam hadis ini, Nabi Muhammad menyatakan bahwa puasa di bulan Dzulhijjah lebih utama daripada puasa di Hari Tasyrik.

Meskipun tidak dianjurkan, berpuasa di Hari Tasyrik tidak diharamkan. Umat Muslim masih diperbolehkan untuk berpuasa jika mereka menginginkannya. Namun, penting untuk diingat bahwa puasa di Hari Tasyrik tidak akan menghapuskan dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dan dapat menghapuskan dosa-dosa kecil.

Pos Terkait:  Faktor Penyebab Munculnya Pemberontakan

Keutamaan Berpuasa di Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Selain terdapat ibadah haji yang dilaksanakan di Makkah, bulan ini juga memiliki keutamaan dalam melakukan amal ibadah. Salah satu amal ibadah yang dianjurkan adalah berpuasa.

Keutamaan berpuasa di bulan Dzulhijjah antara lain adalah mendapatkan pahala yang besar, mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa di bulan ini juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendapatkan ampunan-Nya.

Mengapa Tidak Dianjurkan Berpuasa di Hari Tasyrik?

Terdapat beberapa alasan mengapa berpuasa di Hari Tasyrik tidak dianjurkan. Pertama, puasa di Hari Tasyrik dianggap kurang utama dibandingkan dengan puasa di bulan Dzulhijjah secara keseluruhan. Kedua, puasa di Hari Tasyrik bisa disamakan dengan puasa di Hari Raya Idul Adha, yang sebenarnya tidak dianjurkan.

Hari Raya Idul Adha adalah hari untuk menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Oleh karena itu, disarankan bagi umat Muslim untuk tidak berpuasa pada Hari Raya Idul Adha. Pada Hari Tasyrik, meskipun tidak ada larangan yang tegas, umat Muslim sebaiknya tidak berpuasa agar dapat menikmati daging kurban sebagai bagian dari perayaan.

Pos Terkait:  Pengertian Kitab Zabur dan Isinya

Kesimpulan

Dalam agama Islam, berpuasa di Hari Tasyrik tidak dianjurkan, namun tidak dilarang. Umat Muslim masih diperbolehkan berpuasa jika mereka menginginkannya. Namun, berpuasa di Hari Tasyrik dianggap kurang utama dibandingkan dengan berpuasa di bulan Dzulhijjah secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebaiknya umat Muslim tidak berpuasa di Hari Tasyrik agar dapat menikmati daging kurban sebagai bagian dari perayaan.