Abul Abbas As Safah Pengencam Siapa Saja Yang Membangkang

Posted on

Abul Abbas As Safah adalah seorang panglima perang dari Kekhalifahan Abbasiyah yang terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh-musuhnya. Ia dikenal sebagai pengencam siapa saja yang membangkang kepadanya dan menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sosok Abul Abbas As Safah dan bagaimana ia menjadi pengencam yang ditakuti.

Asal Usul Abul Abbas As Safah

Abul Abbas As Safah lahir di kota Hims, Suriah, pada tahun 721 Masehi. Ia berasal dari keluarga Arab yang terkenal di daerah tersebut. Ayahnya, Abu Muslim al-Khurasani, adalah seorang panglima perang yang mengabdi di bawah pemerintahan Kekhalifahan Umayyah.

Ketika Abul Abbas As Safah masih kecil, ayahnya dibunuh oleh pasukan Umayyah. Hal tersebut membuat Abul Abbas As Safah merasa dendam dan bersumpah untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia kemudian bergabung dengan gerakan pemberontakan Abbasiyah yang dipimpin oleh pamannya, Abu Muslim al-Khurasani.

Pos Terkait:  Arti Shalawat Al Fatih: Keutamaan dan Manfaatnya

Panglima Perang Abbasiyah

Setelah gerakan pemberontakan Abbasiyah berhasil menggulingkan pemerintahan Umayyah, Abul Abbas As Safah diangkat sebagai panglima perang oleh Kekhalifahan Abbasiyah yang baru berdiri. Ia menjadi salah satu panglima perang terbaik di masa itu dan berhasil memimpin pasukan Abbasiyah dalam berbagai pertempuran melawan musuh-musuhnya.

Namun, Abul Abbas As Safah juga terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh-musuhnya. Ia tidak segan-segan untuk membantai orang-orang yang dianggapnya sebagai pengkhianat atau pembangkang. Hal tersebut membuatnya menjadi pengencam yang ditakuti oleh banyak orang.

Pembantaian Terhadap Bani Abbas

Pada tahun 755 Masehi, Abul Abbas As Safah melakukan pembantaian terhadap keluarga Bani Abbas yang merupakan keluarga kerajaan Abbasiyah. Ia memerintahkan pasukannya untuk membunuh seluruh anggota keluarga Bani Abbas yang ditemukan. Hal tersebut dilakukan karena ia merasa ancaman dari keluarga kerajaan tersebut terhadap kekuasaannya sebagai panglima perang.

Pembantaian tersebut menjadi salah satu momen paling kelam dalam sejarah Abbasiyah dan membuat banyak orang merasa takut terhadap Abul Abbas As Safah.

Pertempuran Melawan Khawarij

Pada tahun 762 Masehi, Abul Abbas As Safah memimpin pasukan Abbasiyah dalam pertempuran melawan Khawarij yang merupakan kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan pemerintahan Abbasiyah. Pertempuran tersebut berlangsung selama beberapa bulan dan berhasil dimenangkan oleh pasukan Abbasiyah.

Pos Terkait:  Adab Bergaul Terhadap Teman atau Sahabat

Namun, kemenangan tersebut tidak terjadi tanpa korban. Pasukan Abbasiyah kehilangan banyak prajuritnya dalam pertempuran tersebut dan Khawarij berhasil membunuh putra Abul Abbas As Safah, yaitu Ibrahim. Hal tersebut membuat Abul Abbas As Safah semakin marah dan tidak segan-segan untuk membantai para tawanan Khawarij.

Pembantaian Terhadap Tawanan Khawarij

Setelah kemenangan pasukan Abbasiyah dalam pertempuran melawan Khawarij, Abul Abbas As Safah memerintahkan pasukannya untuk membantai seluruh tawanan Khawarij yang ada. Tindakan tersebut sangat kejam dan membuat banyak orang merasa jijik terhadap Abul Abbas As Safah.

Beberapa sejarawan bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai pembantaian terbesar dalam sejarah Abbasiyah.

Kematian Abul Abbas As Safah

Abul Abbas As Safah meninggal dunia pada tahun 754 Masehi karena penyakit yang dideritanya. Ia meninggalkan warisan yang kontroversial di dalam sejarah Abbasiyah. Di satu sisi, ia dianggap sebagai salah satu panglima perang terbaik yang pernah ada di Abbasiyah. Namun, di sisi lain, ia juga dikenal sebagai sosok yang kejam dan membangkitkan rasa takut di kalangan rakyat.

Kesimpulan

Abul Abbas As Safah adalah sosok panglima perang yang terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh-musuhnya. Ia menjadi pengencam siapa saja yang membangkang kepadanya dan menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Meskipun ia berhasil memimpin pasukan Abbasiyah dalam berbagai pertempuran, tindakan kejamnya terhadap tawanan dan musuh membuatnya menjadi sosok kontroversial di dalam sejarah Abbasiyah.