REAKSI KAFIR QURAYSH TERHADAP HIJRAH

Posted on

Sejarah hijrah merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hijrah berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “migrasi”. Peristiwa hijrah terjadi pada tahun 622 Masehi, saat Nabi Muhammad SAW meninggalkan Mekah dan bermigrasi ke Madinah karena tekanan dan penganiayaan yang dialami oleh kaum kafir Quraysh di Mekah.

Peristiwa hijrah ini tentunya tidak luput dari reaksi kaum kafir Quraysh. Kaum kafir Quraysh merasa kehilangan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi pemimpin dan penguasa di Mekah. Mereka juga merasa kehilangan pengaruh dan kekuasaan mereka di Mekah yang mulai terancam oleh kehadiran kaum Muslimin.

1. Kekecewaan Kaum Kafir Quraysh

Kaum kafir Quraysh sangat kecewa dengan keputusan Nabi Muhammad SAW untuk bermigrasi ke Madinah. Mereka merasa bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengkhianati mereka yang telah memberikan perlindungan dan keamanan bagi beliau selama ini. Mereka merasa bahwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah adalah tindakan yang tidak terhormat dan tidak menghargai perjanjian yang telah dibuat.

Pos Terkait:  Keislaman Umar Adalah Sebuah Kemenangan

2. Rencana Pembunuhan Nabi Muhammad SAW

Setelah Nabi Muhammad SAW meninggalkan Mekah, kaum kafir Quraysh merencanakan pembunuhan terhadap beliau. Mereka mengirimkan pasukan untuk mengejar dan membunuh Nabi Muhammad SAW di Madinah. Namun, Allah SWT memberikan perlindungan kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin di Madinah.

3. Peningkatan Persekusi Terhadap Kaum Muslimin

Setelah kepergian Nabi Muhammad SAW dari Mekah, kaum kafir Quraysh semakin meningkatkan tindakan persekusi terhadap kaum Muslimin yang masih tinggal di Mekah. Mereka mengambil alih harta benda dan properti milik kaum Muslimin, serta melakukan tindakan penganiayaan dan penyiksaan terhadap mereka.

4. Perang Badar

Reaksi kaum kafir Quraysh terhadap hijrah tidak hanya berupa tindakan persekusi terhadap kaum Muslimin, tetapi juga berupa tindakan perang. Pada tahun 624 Masehi, terjadi perang antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraysh yang dikenal dengan nama perang Badar.

5. Kekalahan Kaum Kafir Quraysh

Meskipun kaum kafir Quraysh memiliki kekuatan yang lebih besar dalam jumlah pasukan, namun dalam perang Badar mereka mengalami kekalahan yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa keberanian dan kekuatan kaum Muslimin didukung oleh kehendak Allah SWT yang maha kuasa. Kekalahan ini juga menunjukkan bahwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah bukanlah tindakan yang sia-sia, melainkan tindakan yang didukung oleh kehendak Allah SWT yang maha kuasa.

Pos Terkait:  Kotoran dan Air Kencing Kucing: Najis atau Suci?

6. Penyebaran Islam

Peristiwa hijrah dan reaksi kaum kafir Quraysh terhadapnya memberikan dampak yang besar terhadap penyebaran Islam di seluruh dunia. Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah membuka jalan bagi penyebaran Islam di wilayah sekitar Madinah dan di seluruh Arab Saudi. Selain itu, hijrah juga membuka jalan bagi penyebaran Islam ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

7. Kesimpulan

Peristiwa hijrah dan reaksi kaum kafir Quraysh terhadapnya merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Reaksi kaum kafir Quraysh terhadap hijrah menunjukkan betapa kerasnya mereka melawan dan menganiaya kaum Muslimin. Namun, kehendak Allah SWT yang maha kuasa membuktikan bahwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah adalah tindakan yang benar dan didukung oleh Allah SWT. Peristiwa ini juga membuka jalan bagi penyebaran Islam di seluruh dunia.