Umum

Hancur Leburnya Bumi dan Gunung-Gunung di Akhir Zaman: Apa yang Harus Kita Ketahui?

×

Hancur Leburnya Bumi dan Gunung-Gunung di Akhir Zaman: Apa yang Harus Kita Ketahui?

Share this article

Menurut kepercayaan agama-agama besar di dunia, termasuk agama Islam, Yahudi, dan Kristen, akhir zaman akan datang pada suatu saat di masa depan. Dalam akhir zaman, bumi dan gunung-gunung akan hancur lebur dan dunia akan mengalami kehancuran yang besar. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan hancur leburnya bumi dan gunung-gunung di akhir zaman? Apakah ini hanya mitos atau benar-benar terjadi?

Makna Hancur Leburnya Bumi dan Gunung-Gunung dalam Agama Islam

Dalam agama Islam, kehancuran bumi dan gunung-gunung di akhir zaman disebutkan dalam beberapa hadis. Salah satu hadis yang terkenal adalah hadis dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa ketika tanda-tanda akhir zaman muncul, bumi akan mengeluarkan bau busuk seperti bau mayat dan akan terus bergetar selama 40 hari. Setelah itu, bumi akan bergeser dari tempatnya dan gunung-gunung akan hancur lebur.

Makna dari hancur leburnya bumi dan gunung-gunung menurut agama Islam adalah bahwa dunia yang kita kenal saat ini akan mengalami kehancuran yang besar dan tidak ada yang akan tersisa dari dunia ini. Hal ini juga menyatakan bahwa kehancuran tersebut akan menjadi tanda datangnya hari kiamat.

Pos Terkait:  Shalat Tahajjud Sekaligus Shalat Hajat

Makna Hancur Leburnya Bumi dan Gunung-Gunung dalam Agama Yahudi dan Kristen

Dalam agama Yahudi dan Kristen, hancur leburnya bumi dan gunung-gunung di akhir zaman juga disebutkan dalam kitab suci. Kitab Wahyu dalam Perjanjian Baru Kristen menyatakan bahwa bumi dan langit akan lenyap dan tidak akan ada lagi tempat bagi mereka. Selain itu, kitab Yehezkiel dalam Perjanjian Lama Yahudi juga menyatakan bahwa gunung-gunung akan runtuh dan bumi akan hancur lebur.

Makna dari hancur leburnya bumi dan gunung-gunung menurut agama Yahudi dan Kristen adalah bahwa dunia fisik yang kita kenal saat ini akan mengalami kehancuran dan akan digantikan dengan dunia baru yang lebih baik dan suci.

Penafsiran Figuratif dan Literal

Ada dua cara untuk menafsirkan hancur leburnya bumi dan gunung-gunung di akhir zaman: figuratif dan literal. Penafsiran figuratif menyatakan bahwa kehancuran tersebut bukanlah kehancuran fisik yang sebenarnya, melainkan kehancuran spiritual atau moral. Dalam penafsiran ini, hancur leburnya bumi dan gunung-gunung adalah simbol dari kehancuran sistem sosial dan moral yang ada saat ini.

Penafsiran literal, di sisi lain, menyatakan bahwa kehancuran tersebut adalah kehancuran fisik yang sebenarnya dan akan terjadi di masa depan. Dalam penafsiran ini, hancur leburnya bumi dan gunung-gunung adalah sebuah kiamat yang sebenarnya dan akan terjadi pada suatu saat di masa depan.

Pos Terkait:  Surga Merindukan Golongan Manusia Ini: Menjaga Kebaikan Hati

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Sebagai manusia, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan akhir zaman akan datang dan apakah hancur leburnya bumi dan gunung-gunung akan terjadi secara literal atau figuratif. Namun, yang pasti adalah bahwa kita harus selalu mempersiapkan diri kita untuk menghadapi akhir zaman dengan baik.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjalankan ajaran agama kita dengan baik, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, dan melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Selain itu, kita juga harus menjaga bumi dan lingkungan hidup kita agar tetap sehat dan lestari.

Kesimpulan

Hancur leburnya bumi dan gunung-gunung di akhir zaman adalah suatu topik yang menarik dan kontroversial dalam agama-agama besar di dunia. Meskipun tidak ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana kehancuran tersebut akan terjadi, yang pasti adalah kita harus selalu mempersiapkan diri kita secara spiritual dan moral untuk menghadapinya. Kita juga harus menjaga bumi dan lingkungan hidup kita agar tetap sehat dan lestari sebagai bentuk persiapan kita menghadapi masa depan yang tidak pasti.