Sumber Tasawuf Berdasarkan Al-Quran dan Hadist

Posted on

Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tasawuf juga dikenal dengan sebutan sufisme dan banyak dipraktikkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun, ada beberapa orang yang meragukan keberadaan tasawuf dalam Islam karena tidak ditemukan dalam Al-Quran secara eksplisit. Padahal, sumber tasawuf sejatinya berasal dari Al-Quran dan Hadist.

Al-Quran sebagai Sumber Utama Tasawuf

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber utama tasawuf. Ayat-ayat dalam Al-Quran banyak mengajarkan tentang kebersihan hati, akhlak yang baik, dan pengendalian diri. Hal ini sejalan dengan ajaran tasawuf yang juga mengajarkan tentang hal-hal tersebut. Beberapa ayat dalam Al-Quran yang berkaitan dengan tasawuf di antaranya adalah:

1. “Sesungguhnya hanya dalam zikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d:28)

2. “Dan berimanlah kamu semua kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada Kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kepada Kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauh kesesatan.” (An-Nisa:136)

Pos Terkait:  Pengertian Jabariyah Tokoh Aliran

3. “Dan janganlah kamu merasa lelah dan janganlah merasa sedih, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:139)

Dari ayat-ayat tersebut, dapat dilihat bahwa Al-Quran mengajarkan tentang pentingnya zikir, keimanan, dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan. Hal ini sejalan dengan ajaran tasawuf yang mengajarkan tentang pentingnya pengendalian diri dan kebersihan hati dalam menjalani kehidupan.

Hadist sebagai Penjelasan Al-Quran

Selain Al-Quran, hadist juga menjadi sumber penting dalam tasawuf. Hadist merupakan catatan-catatan mengenai perkataan, tindakan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman dalam menjalankan agama Islam. Hadist juga menjadi penjelasan dari Al-Quran yang kadang-kadang sulit dipahami.

Beberapa hadist yang berkaitan dengan tasawuf di antaranya adalah:

1. “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya. Perhatikanlah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari)

2. “Barangsiapa yang melihat kekurangan dirinya sendiri, maka barangsiapa yang mengetahui kekurangan dirinya sendiri, maka sesungguhnya dia telah melihat Tuhan-Nya.” (HR. Al-Bukhari)

3. “Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada bentuk tubuhmu atau keindahan wajahmu, tetapi Allah SWT memandang ke dalam hatimu dan amal perbuatanmu.” (HR. Muslim)

Pos Terkait:  Tafsir QS al-Mumtahanah 8-9: Perihal Hubungan

Dari hadist tersebut, dapat dilihat bahwa tasawuf mengajarkan tentang pentingnya memperbaiki hati, mengenali kekurangan diri, dan memperbaiki amal perbuatan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.

Pengaruh Tasawuf dalam Kehidupan Seorang Muslim

Tasawuf memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan mempraktikkan ajaran tasawuf, seseorang dapat memperbaiki hatinya, meningkatkan keimanan, dan mengendalikan diri. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya.

Mempraktikkan ajaran tasawuf juga dapat membuat seseorang lebih sabar, lebih sabar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Tasawuf mengajarkan tentang pentingnya memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Hal ini dapat membuat seseorang lebih menghargai hidup dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, tasawuf merupakan cabang ilmu dalam Islam yang berasal dari Al-Quran dan Hadist. Al-Quran menjadi sumber utama ajaran tasawuf, sedangkan hadist menjadi penjelasan dari Al-Quran yang sulit dipahami. Tasawuf memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seorang Muslim karena dapat memperbaiki hati, meningkatkan keimanan, dan mengendalikan diri. Mempraktikkan ajaran tasawuf dapat membuat seseorang lebih tenang, sabar, dan menghargai hidup.