Pengertian Hadits Mursal dan Macamnya

Posted on

Hadits merupakan salah satu sumber utama dalam agama Islam yang menjadi pedoman bagi umat Muslim. Hadits memiliki banyak jenis, salah satunya adalah hadits mursal. Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian hadits mursal dan macam-macamnya.

Pengertian Hadits Mursal

Hadits mursal adalah hadits yang tidak memiliki periwayat yang langsung meriwayatkannya dari Nabi Muhammad SAW. Dalam hadits mursal, seorang perawi melewatkan satu atau lebih perawi dalam sanad (rantai periwayatan) sebelum mencapai Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, hadits mursal memiliki tingkat kelemahan atau keraguan dalam keabsahannya.

Hadits mursal biasanya terjadi ketika seorang perawi meriwayatkan hadits dari salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan nama perawi yang berada di antara dirinya dan sahabat tersebut. Sebagai contoh, jika seorang perawi meriwayatkan hadits dari sahabat Abu Hurairah tanpa menyebutkan nama perawi yang lain, maka hadits tersebut disebut hadits mursal.

Macam-Macam Hadits Mursal

Berdasarkan jumlah perawi yang dilewatkan dalam sanad, hadits mursal dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Pos Terkait:  Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun: Arti dan Makna

1. Hadits Mursal Dzahir

Hadits mursal dzahir adalah hadits mursal yang dilewatkan oleh satu perawi saja dalam sanad. Dalam hadits mursal dzahir, perawi yang melewatkan perawi sebelumnya tidak disebutkan namanya. Hadits mursal dzahir seringkali dianggap lemah karena tidak memiliki sanad yang jelas.

2. Hadits Mursal Ghairu Dzahir

Hadits mursal ghairu dzahir adalah hadits mursal yang dilewatkan oleh lebih dari satu perawi dalam sanad. Dalam hadits mursal ghairu dzahir, perawi yang melewatkan perawi sebelumnya juga tidak disebutkan namanya. Hadits mursal ghairu dzahir memiliki tingkat kelemahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hadits mursal dzahir.

Contoh Hadits Mursal

Berikut adalah contoh hadits mursal:

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amalan tergantung niatnya.”

Hadits ini merupakan hadits mursal dzahir yang diriwayatkan oleh Imam Malik dari Makhul, tanpa menyebutkan nama perawi yang lain. Oleh karena itu, hadits ini memiliki tingkat kelemahan dalam keabsahannya.

Kesimpulan

Hadits mursal adalah hadits yang tidak memiliki periwayat yang langsung meriwayatkannya dari Nabi Muhammad SAW. Hadits mursal dibedakan menjadi dua macam, yaitu hadits mursal dzahir dan hadits mursal ghairu dzahir. Hadits mursal memiliki tingkat kelemahan atau keraguan dalam keabsahannya karena tidak memiliki sanad yang jelas. Oleh karena itu, hadits mursal sebaiknya digunakan sebagai bahan pelengkap dalam memahami ajaran Islam dan tidak digunakan sebagai dasar hukum atau fatwa.