Propaganda Abdullah bin Saba Untuk Menggulingkan Khalifah Utsman

Posted on

Pendahuluan

Sejarah Islam penuh dengan kisah-kisah yang menarik dan penuh makna. Salah satu kisah yang menarik adalah propaganda Abdullah bin Saba untuk menggulingkan Khalifah Utsman. Abdullah bin Saba adalah sosok yang kontroversial dalam sejarah Islam, karena ia dianggap sebagai pendiri paham Syiah yang radikal.

Abdullah bin Saba dan Paham Syiah

Abdullah bin Saba adalah seorang pengikut Ali bin Abi Thalib, sahabat Nabi Muhammad dan juga khalifah ketiga dalam sejarah Islam. Namun, Abdullah bin Saba memiliki pandangan yang berbeda dengan mayoritas umat Islam saat itu. Ia mempercayai bahwa Ali bin Abi Thalib adalah imam yang dipilih oleh Allah untuk memimpin umat Islam, bukan khalifah yang dipilih oleh manusia.Pandangan Abdullah bin Saba ini kemudian berkembang menjadi paham Syiah yang radikal. Ia menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib adalah nabi kedua setelah Nabi Muhammad, dan bahwa hanya keturunan Ali bin Abi Thalib yang berhak menjadi pemimpin umat Islam.

Pos Terkait:  Amy Search: Legenda Rock Indonesia yang Tak Terkalahkan

Propaganda Abdullah bin Saba

Abdullah bin Saba kemudian mulai mempropagandakan pahamnya kepada umat Islam. Ia berusaha meyakinkan orang-orang bahwa Khalifah Utsman tidak sah sebagai pemimpin umat Islam, dan bahwa hanya keturunan Ali bin Abi Thalib yang berhak menjadi khalifah.Abdullah bin Saba juga mengadu domba antara Khalifah Utsman dengan para sahabat Nabi Muhammad, terutama sahabat yang tidak sepaham dengannya. Ia mengajak orang-orang untuk memberontak dan menggulingkan Khalifah Utsman.

Peran Abdullah bin Saba dalam Pembunuhan Khalifah Utsman

Propaganda Abdullah bin Saba ini kemudian memicu terjadinya kerusuhan di seluruh negeri. Banyak orang yang mempercayai pahamnya dan memberontak terhadap Khalifah Utsman. Akibatnya, Khalifah Utsman terbunuh dalam sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh orang-orang yang terpengaruh oleh propaganda Abdullah bin Saba.Meskipun Abdullah bin Saba sendiri tidak terlibat langsung dalam pembunuhan Khalifah Utsman, namun ia dianggap sebagai dalangnya. Setelah Khalifah Utsman terbunuh, Abdullah bin Saba kemudian mengklaim bahwa ia adalah imam yang dipilih oleh Allah untuk memimpin umat Islam.

Akibat dari Propaganda Abdullah bin Saba

Propaganda Abdullah bin Saba ini tidak hanya menyebabkan kematian Khalifah Utsman, namun juga memicu terjadinya perpecahan dalam umat Islam. Paham Syiah yang radikal yang dipropagandakan oleh Abdullah bin Saba kemudian berkembang menjadi sebuah aliran yang memisahkan diri dari mayoritas umat Islam.Perpecahan antara umat Islam ini kemudian semakin memperparah situasi politik dan sosial di dunia Islam. Hingga saat ini, konflik antara Sunni dan Syiah masih terus berlangsung di beberapa negara di Timur Tengah.

Pos Terkait:  Doa Buka Puasa: Menjalin Kedekatan dengan Sang Pencipta

Kesimpulan

Propaganda Abdullah bin Saba untuk menggulingkan Khalifah Utsman adalah salah satu contoh dari bagaimana propaganda bisa memicu terjadinya perpecahan dalam suatu komunitas. Propaganda yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab bisa menyebabkan kerusuhan dan pembunuhan, serta memicu terjadinya konflik yang berkepanjangan. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap propaganda yang beredar di masyarakat, dan selalu berusaha untuk mencari informasi yang benar dan obyektif sebelum membuat keputusan.