Di tengah konflik antara Palestina dan Israel, ada satu hal yang menjadi perhatian dunia, yaitu perlombaan tanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina. Pohon ini dipercaya dapat menjadi benteng yang kuat di akhir zaman. Namun, apakah benar pohon gharqad ini memiliki khasiat seperti itu?
Asal Usul Pohon Gharqad
Pohon gharqad atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boxthorn adalah tumbuhan yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah. Pohon ini dapat tumbuh hingga 3 meter dengan daun yang berbentuk lonjong dan berduri di tepinya. Bunga dari pohon gharqad berwarna ungu dan buahnya berwarna merah dan berbentuk seperti bola.
Pohon gharqad memang sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap muslim yang menanam satu pohon atau menanam biji atau memberikan air untuk menanamnya, maka pahalanya akan diberikan oleh Allah SWT.”
Pohon Gharqad dalam Keyakinan Yahudi
Bagi umat Yahudi, pohon gharqad memang memiliki arti penting. Pohon ini dipercaya dapat menjadi benteng yang kuat di akhir zaman. Dalam kitab Talmud, disebutkan bahwa pohon gharqad adalah satu-satunya jenis pohon yang tumbuh di Tanah Palestina yang dapat digunakan sebagai benteng dari serangan musuh.
Bukan hanya itu, pohon gharqad juga dipercaya dapat melindungi umat Yahudi dari kejahatan orang-orang yang tidak suka dengan mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika umat Yahudi berlomba-lomba untuk menanam pohon gharqad di Tanah Palestina.
Kontroversi Tanam Pohon Gharqad di Tanah Palestina
Perlombaan menanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina memang menyita perhatian dunia. Hal ini karena, Tanah Palestina adalah wilayah yang menjadi sengketa antara Palestina dan Israel. Tanah Palestina juga menjadi tempat tinggal bagi sekitar 2,7 juta warga Palestina yang mayoritas muslim.
Perlombaan menanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina dianggap sebagai bentuk okupasi dan kolonialisasi. Hal ini karena, umat Yahudi yang menanam pohon gharqad di Tanah Palestina adalah warga Israel yang dianggap melakukan okupasi terhadap wilayah Palestina.
Tidak hanya itu, tanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina juga dianggap sebagai upaya untuk mengusir warga Palestina dari wilayah mereka. Hal ini dikarenakan, pohon gharqad yang ditanam oleh umat Yahudi di Tanah Palestina biasanya ditanam di sekitar pemukiman Yahudi yang ada di wilayah Palestina.
Apakah Pohon Gharqad Benar-benar Bisa Menjadi Benteng Kuat?
Meskipun dipercaya sebagai benteng yang kuat, namun apakah benar pohon gharqad dapat digunakan sebagai benteng? Menurut beberapa sumber, pohon gharqad memang memiliki duri yang tajam dan beracun. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pohon gharqad dapat menjadi benteng yang kuat.
Selain itu, pohon gharqad juga tidak dapat tumbuh di semua jenis tanah. Pohon ini membutuhkan tanah yang gembur dan lembab untuk dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, tidak semua wilayah di Tanah Palestina cocok untuk menanam pohon gharqad.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelesaikan Konflik di Tanah Palestina?
Konflik antara Palestina dan Israel memang menjadi salah satu konflik yang sulit untuk diselesaikan. Namun, sebagai manusia yang hidup di dunia ini, kita harus berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut agar tercipta perdamaian di dunia ini.
Salah satu cara untuk menyelesaikan konflik di Tanah Palestina adalah dengan menghentikan okupasi dan kolonialisasi yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina. Selain itu, kedua belah pihak juga harus bersedia untuk duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Kesimpulan
Perlombaan menanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina memang menyita perhatian dunia. Pohon gharqad dipercaya dapat menjadi benteng yang kuat di akhir zaman oleh umat Yahudi. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pohon gharqad dapat menjadi benteng yang kuat. Perlombaan menanam pohon gharqad oleh umat Yahudi di Tanah Palestina juga dianggap sebagai bentuk okupasi dan kolonialisasi oleh warga Israel. Untuk menyelesaikan konflik di Tanah Palestina, kedua belah pihak harus bersedia untuk duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.