Iqipedia.com – Dewasa ini banyak anak-anak Bangsa Indonesia yang mengikuti globalisasi yang belum bisa diterima oleh rakyat Indonesia dengan positif sehingga membentuk karakter anak bangsa yang jauh dari nilai-nilai Islam dan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, anak-anak harus dibekali ilmu tentang tauhid sejak dini. Tauhid merupakan bagian dari akidah seorang muslim terhadap Allah SWT. Apabila tauhid seseorang benar, maka baik pula agamanya yang mana di dalam hal ini adalah agama Islam. Begitu juga sebaliknya. Apabila tauhidnya salah, maka pemahamannya terhadap ajaran Islam juga salah. Pendidikan tauhid harus menjadi prioritas utama dalam memberikan pendidikan kepada anak usia dini. Bagi seorang muslim, bertauhid merupakan pangkal sekaligus ujung (tujuan) dari seluruh kehidupannya. Artinya, seluruh aktivitas kehidupannya harus ada dan tetap dalam bingkai tauhid. Tauhid tidak hanya mengisi sisi kosong kesadarannya, melainkan selalu mengaliri ruang kesadarannya dalam waktu kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun.
Walaupun anak-anak usia dini secara kondisi akal belum sanggup untuk menerima yang abstrak. Tetapi bukan berarti dalam hal ini guru mengabaikan atau menunggunya sampai dewasa. Dalam hal ini lah para guru dituntut untuk mengerahkan daya pikir dan kreativitasnya untuk merancang formulasi materi pelajaran yang sesuai dengan tingkatan usia mereka, sehingga lebih mudah untuk dicerna. Selain itu juga perlu untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi mental anak.
Pengertian Tauhid
Menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri (2002) tauhid dalam bahasa arab adalah mashdar dari wahhada yuwahhidu tauhid artinya menjadikan satu, menunggalkan dan meniadakan bilangan darinya. Sedangkan tauhid dalam arti istilah adalah meniadakan yang setara bagi zat Allah, dalam sifat dan perbuatan-Nya, serta menafikan sekutu dalam menuhankan dan menyembahnya, Allah berfirman dalam surat al-ikhlas ayat 1-4. Sedangkan menurut Shaleh bin Fauzan (2009) tauhid adalah meyakini keesaan Allah SWT dalam rububiyah, ikhlas beribadah kepadanya, serta menetapkan baginya nama- nama dan sifat-sifatnya.
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir sama dengan tauhid yakni.
1. Iman
Menurut bahsa iman adalah pembenaran hati, sedangkan menurut istilah iman adalah membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Penjelasan tentang defenisi iman “membenarkan dengan hatiialah menerima segala sesuatu tentang Allah dan Rasulnya.
2. Aqidah
Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan, maksudnya saya mengikat hati kepada hal tersebut. Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang .jika dikatakan, dia mempunyai aqidah yang benar berarti aqidahnya terbeas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu (Shalaih bin Fauzan terjemahan Agus Hasan Bashori, 2009). Hasan Al-Banna mengatakan bahwa aqidah adalah beberapa hal yang harus diyakini kebenarannya oleh hati, sehingga dapat dapat mendatangkan ketenteraman keyakinan yang tidak bercampur dengan keragu-raguan.
Pengenalan Tauhid Kepada Anak Usia Dini
Tauhid adalah bagian utama yang harus dipelaari oleh seluruh umat manusia, sebelum manusia mempelaari ilmu-ilmu lain dalam Islam. Mengenal tauhid merupakan pengalaman yang bersifat suci, maka proses ini dalam kehidupan manusia akan menjadi sumber inspirasi kehidupan jiwa dan pendidikan kemanusiaan yang tinggi. Hal ini disebabkan tauhid akan mendidik iwa setiap manusia untuk mengikhlaskan seluruh hidup dan kehidupannya hanya kepada Allah semata. Tujuan hidup hanyalah kepada Allah dan mengharap atas segala keridhaan-Nya, yang akhirnya akan memmbaawa konsekuensi pembinaan karakter yang agung dan menjadi manusia yang suci, jujur, dan teguh memegang amanah Allah SWT.
Cara mengenalkan tauhid kepada anak yaitu mengenalkan Tuhan pada anak bukanlah perihal yang mudah, dibutuhkan cara yang baik dalam melaksanakannya, dapat dilakukan dengan menggunakan pengertian kepada anak dengan bahasa yang baik, yang mudah dimengerti oleh anak. Memberikan contoh tindakan yang positif, karena anak akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Selain itu juga dengan latihan-latihan keagamaan, hendaklah dilakukan sedemikian rupa hingga menumbuhkan nilai-nilai dan rasa aman dari pikiran negatifnya terhadap Tuhan.
Penanaman Tauhid Kepada Anak Usia Dini
Menanamkan tauhid kepada anak usia dini dianggap sangat penting karena anak usia dini merupakan usia emas dan belum memiliki dosa. Anak yang dari sejak kecil sudah ditanamkan pendidikan tauhid insya allah anak akan terjaga dari syirik dan tahayyul sebab dia sudah memiliki pondasi yang sangat kokoh. Pendidikan inilah yang harus bisa tanamkan kepada jiwa setiap orang terutama pesrta didik.
Nilai Pendidikan Tauhid sangat penting dalam esensi kehidupan yang dimulai dari sedini mungkin kepada anak. Bagi orang tua wajib menanamkan pendidikan tauhid agar anak memperoleh aqidah yang benar dan tidak tergoyahkan dalam pemahaman ketuhan, bagi seorang guru disekolah terutama guru agama wajib menanamkan pendidikan tauhid kepada anak didik untuk mencapai misi Islam kaffah, dan Khalifah fil-ardhi, dan mendapatkan bimbingan dan perlindungan dari Allah SWT sehinnga dapat menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Islam adalah satu-satunya agama tauhid, artinya tidak ada agama tauhid selain agama islam. Memang agama Yahudi dan Nasrani sebelumnya juga agama agama Tauhid, Namun pada perkembangan selanjutnya kedua agama ini menyimpang dari ajaran aslinya, Yahudi misalnya berpendapat bahwa Uzair adalah anak Allah SWT. Keristen pun berpendapat bahwa Isa al-Masih adalah anak Allah SWT, inilah yang dicela secara tegas oleh Allah SWT dalam al-qur’an. Ibadah tentunya tidak hanya diwujudkan dalam kegiatan ritual seperti, shalat, shaum, haji, membaca al-qur’an zikir atau do’a semata. Ibadah juga wajib diwujudkan dalam bentuk ketaatan total pada seluruh aturan Allah SWT sebagai satu-satunya Zat yang diibadahi. Karena itu seorang muslim tidak boleh memandang sepele ilmu tauhid karena ini yang yang sangat penting bagi kebenaran aqidah kita. Berangkat dari penomena diatas bahawa Pendidikan Tauhid ini perlu diajarkan kepada anak didik untuk meluruskan aqidah suci fitrah yang dibawa sejak lahir keatas dunia. Bila aqidah rusak maka ibadah pun semua akan rusak, maka orang yang syirik (menduakan Allah) ibadahnya tidak diterima dan dosanya tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Kesimpulan
Tauhid adalah bagian utama yang harus dipelaari oleh seluruh umat manusia, sebelum manusia mempelaari ilmu-ilmu lain dalam Islam. Cara mengenalkan tauhid kepada anak yaitu mengenalkan Tuhan pada anak, memberikan contoh tindakan yang positif, karena anak akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Selain itu juga dengan latihan-latihan keagamaan, hendaklah dilakukan sedemikian rupa hingga menumbuhkan nilai-nilai dan rasa aman dari pikiran negatifnya terhadap Tuhan.
Anak yang dari sejak kecil sudah ditanamkan pendidikan tauhid insya allah anak akan terjaga dari syirik dan tahayyul sebab dia sudah memiliki pondasi yang sangat kokoh. Nilai Pendidikan Tauhid sangat penting dalam esensi kehidupan yang dimulai dari sedini mungkin kepada anak. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mengenalkan dan menanamkan tauhid kepada anak sejak usia dini.
Baca juga: Urgensi Mempelajari Studi Al-Quran Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penulis: Yusuf Andrian Lukmana
Referensi:
- Fandhi Achmad, 2017, Pengenalan Tauhid Pada Anak Perspektif Prof. DR. Zakiah Daradjat dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal. 34.
- Hotman M. siahaan. 2002 Metode Penelitian Kualitatif Persepektif Mikro. Surabaya. Insan Cendekia.
- Rahmad Fauzi, 2019. Menanamkan Aqidah Dan Tauhid Kepada Anak Usia Dini, Jurnal Al-Abyadh Volume 2, No 2,Pekanbaru. Hal. 90.
- Shalaih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan. (2009). Kitab Tauhis juz I. Tar. Agus Hasan Bashori. Jakarta: Darul Haq.
- Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. ALFABETA.
- Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
- Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri. (2002) .Akidah Mukmin. Tar. Asmuni Solihan Zamakhsyari. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.