Derajat Puasa
Derajat Puasa

3 Tingkatan Derajat Puasa. Kita Berada di Derajat Yang Mana? Yuk Cek!!!

Posted on

 

Ramadhan, iqipedia.com –  Puasa kita mengenalnya secara umum dengan menahan diri dari lapar dan haus seharian penuh sebagai mana yang kita pelajari di sekolah-sekolah dan madrasah. Namun puasa yang semacam itu hanyalah puasa yang berada dalam derajat paling rendah. Dalam kitab tasawuf di jelaskan puasa memiliki beberapa derajat. Imam Ghazali  dalam kitabnya yang sangat populer dalam dunia islam, Kitab Ihya’ Ulumuddin menulis tentang derjat puasa tersebut. Menurutnya puasa seseorang terdapat tiga derajat, yaitu puasanya orang awam, puasanya orang khusus dan yang terakhir adalah puanyasa orang khsusul khusus. Berikut ini penjelasannya.

Derajat Pertama: Puasanya Orang Awam

Derajat puasa yang pertama adalah derajat puasanya orang awam. Imam Ghazali menjelaskan puasa ini adalah seseorang yang berpuasa dengan hanya menahan diri dari makanan dan menahan diri dari berhubungan suami istri. Tingkatan puasa seseorang yang seperti ini hanya sebatas melaksanakan ajaran fiqih yang sudah di rumuskan oleh para pakar-pakar fiqih. Di dalam syari’at puasa seperti ini sudah di anggap absah dan sudah memenuhi kewajiban menunaikan syari’at puasa.

Pos Terkait:  Maqamat : Pengertian, Macam-Macam dan Tingkatannya
Derajat Kedua: Puasanya Orang Khosus

Tingkatan puasa berikutnya adalah puasanya orang khusus. Tingkatan puasa orang khusus ini adalah seseorang yang berpuasa dengan menahan pendengarannya, penglihatanya, lisannya, tangan kakinya dan seluruh anggota tubuhnya dari dosa. Artinya seseorang yang berada dalam derajat ini, ia sudah dapat menahan dirinya dari melakukan maksiat yang menyebabkan dirinya dosa. Rasulullah Saw. bersabda:

خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ
Artinya: “Lima perkara ini bisa membatalkan puasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan bersumpah dengan bohong ” (HR Ad-Dailami)

Derajat Ketiga: Puasanya Orang Khususul Khusus

Tingkatan puasa yang ketiga adalah derajat puasa yang paling tinggi. Derajat puasa ini di sebut dengan puasanya orang khususul khusus. Puasanya orang khususul khusus adalah puasanya hati. Seseorang yang menacapai derajat ini, seseorang sudah tidak akan memikirkan dan mendekati dunia dan hina, serta ia menahan diri dari selain Allah. Lebih lanjut Imam Ghazali menjelaskan bahwa puasa ini akan batal dengan memikirkan selain Allah dan meimikirkan selain akhirat. Puasa derajat yang ketiga ini memang sulit untuk di gapai oleh seseorang, tetapi derajat puasa tidak bisa di gapai oleh seorang mulslim. Umat muslim tetap dapat menggapainya, namun membutuhkan perjuangan yang ekstra dengan melakukan riyadah-riyadah sesuai ajaran para sufi.

Pos Terkait:  Tata Cara Puasa Ramadhan: Syarat, Niat, Yang Membatalkan dan Hikmah Puasa

Yang perlu juga di ketahui seseorang juga tidak memaksakan diri untuk berpuasa seperti ini, seseorang harus melihat dirinya sudah seberapa ia sudah melakukan ajaran islam, jika belum waktunya maka puasa ini juga mustahil, maka ia harus membangun dirinya terlebih dahulu melaksanakan ajaran-ajaran Islam baik yang wajib maupun yang sunnah. Serta melakukan seperitual dengan mencari guru yang mempunyai kapasitas dalam bidang tasawuf.

Penulis: Abd. Muqit