1. Mengenali Ulama Su’
Ulama Su’ adalah mereka yang menggunakan ilmu agama untuk tujuan yang tidak benar. Mereka menggunakan kedudukan mereka sebagai ulama untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ada beberapa ciri-ciri yang dapat membantu mengenali ulama su’ ini.
Pertama, ulama su’ seringkali terlibat dalam praktik-praktik korupsi. Mereka menerima suap atau hadiah untuk memberikan fatwa atau pengajaran agama yang menguntungkan pihak tertentu. Tindakan ini melanggar prinsip tulus ikhlas dalam menyebarkan ilmu agama.
Kedua, ulama su’ sering kali menggunakan agama untuk memperoleh kekayaan materi. Mereka memanfaatkan pengikut mereka untuk mengumpulkan dana atau harta benda yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Mereka lebih fokus pada akumulasi harta daripada menyebarkan nilai-nilai agama yang benar.
Ketiga, ulama su’ cenderung memanfaatkan popularitas agama untuk mendapatkan kekuasaan politik. Mereka terlibat dalam politik dan menggunakan pengaruh mereka dalam menentukan kebijakan negara. Hal ini bertentangan dengan prinsip pemisahan agama dan negara dalam Islam.
Keempat, ulama su’ seringkali mengeksploitasi pengikut mereka secara emosional. Mereka memanfaatkan keyakinan dan kebutuhan spiritual pengikutnya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Mereka seringkali memanipulasi pengikutnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
2. Mengenali Ulama Matre
Ulama Matre adalah mereka yang mengutamakan kepentingan materi daripada nilai-nilai spiritual dalam menjalankan tugas keulamaan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri ulama matre yang perlu diketahui.
Pertama, ulama matre seringkali terobsesi dengan kekayaan dan gaya hidup mewah. Mereka menggunakan ilmu agama sebagai alat untuk memperoleh harta dan status sosial yang tinggi. Mereka lebih fokus pada akumulasi harta daripada memberikan pelayanan kepada umat.
Kedua, ulama matre cenderung mengabaikan kewajiban sosial dan keadilan. Mereka tidak peduli dengan kesengsaraan dan penderitaan umat, selama mereka tetap terjamin kehidupan mewah mereka. Mereka menghindari berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan dan ketidakadilan sosial.
Ketiga, ulama matre sering kali memanfaatkan agama untuk keuntungan pribadi. Mereka mengkomersialkan ilmu agama dengan menjual produk-produk atau jasa-jasa agama. Mereka lebih mengutamakan bisnis agama daripada menyebarkan nilai-nilai spiritual kepada umat.
Keempat, ulama matre cenderung bersikap oportunistik. Mereka hanya berbicara atau bertindak sesuai dengan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka tidak memiliki prinsip atau nilai yang teguh dalam menjalankan tugas keulamaan.
3. Mengenali Ulama Dunia
Ulama Dunia adalah mereka yang memiliki reputasi dan pengaruh yang luas dalam dunia Islam. Mereka adalah teladan dalam keilmuan, akhlak, dan pelayanan kepada umat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri ulama dunia yang perlu dikenali.
Pertama, ulama dunia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ilmu agama. Mereka tidak hanya menguasai satu bidang keilmuan, tetapi juga memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai aspek Islam. Mereka terus belajar dan berinovasi dalam menyebarkan ilmu agama.
Kedua, ulama dunia memiliki integritas moral yang tinggi. Mereka hidup sesuai dengan nilai-nilai agama yang mereka ajarkan. Mereka tidak terlibat dalam praktik korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, atau tindakan-tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama.
Ketiga, ulama dunia memberikan pelayanan kepada umat dengan tulus dan ikhlas. Mereka tidak memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadi. Mereka selalu siap membantu umat dalam menghadapi masalah keagamaan dan sosial.
Keempat, ulama dunia memiliki visi yang luas tentang perkembangan umat dan masyarakat. Mereka berperan aktif dalam mengatasi tantangan dan masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Mereka terlibat dalam upaya-upaya pembaruan dan pembangunan umat.
Kesimpulan
Mengenali ulama su’, ulama matre, dan ulama dunia sangat penting dalam memilih teladan dan sumber ilmu agama yang benar. Ulama su’ dan ulama matre menggunakan ilmu agama untuk kepentingan pribadi, sedangkan ulama dunia adalah teladan dalam keilmuan, akhlak, dan pelayanan kepada umat. Dengan mengenali ciri-ciri ulama ini, kita dapat memilih ulama yang dapat membimbing kita dalam menjalankan kehidupan beragama dengan baik.
