Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah adalah Satu Kesatuan

Posted on

Pengenalan

Tauhid adalah ajaran pokok dalam agama Islam yang mengajarkan keesaan Allah SWT. Dalam Islam, terdapat tiga aspek tauhid yang harus dipahami dan diterapkan oleh umat Muslim. Aspek-aspek tersebut adalah tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma’ wa sifat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kesatuan antara tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah.

Tauhid Rububiyah

Tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, mengatur, dan mengendalikan segala sesuatu di alam semesta ini. Allah SWT adalah sumber dari segala kekuasaan dan kehidupan. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Fatihah ayat 1, Allah SWT berfirman, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Keyakinan akan tauhid rububiyah ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk mengakui dan menghormati kekuasaan Allah SWT sebagai satu-satunya pencipta dan pengatur alam semesta. Umat Muslim meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak dan kuasa Allah SWT.

Tauhid Uluhiyah

Sementara itu, tauhid uluhiyah adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak untuk disembah dan diperibadikan. Allah SWT adalah satu-satunya obyek ibadah yang layak dan patut dihormati. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 255, Allah SWT berfirman, “Allah! Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur.”

Pos Terkait:  Bolehkah Shalat Qabliyah Maghrib?

Keyakinan akan tauhid uluhiyah ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk hanya menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT semata. Umat Muslim meyakini bahwa tidak ada yang pantas disembah kecuali Allah SWT, dan mereka berusaha menjalankan ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah SWT dengan sepenuh hati dan kesadaran.

Kesatuan Antara Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah

Meskipun terdapat dua aspek tauhid yang berbeda, yaitu tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah, namun keduanya sebenarnya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Tauhid rububiyah mengajarkan keesaan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur alam semesta, sedangkan tauhid uluhiyah mengajarkan keesaan Allah SWT sebagai obyek ibadah yang layak disembah.

Keduanya tidak bisa dipisahkan, karena jika kita mengakui Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur alam semesta, maka sudah seharusnya kita mengabdi dan menyembah-Nya semata. Begitu juga sebaliknya, jika kita hanya menyembah Allah SWT semata, maka kita juga harus meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berkuasa atas segala sesuatu di alam semesta ini.

Dalam praktiknya, tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah tercermin dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Mereka mengakui kekuasaan Allah SWT dalam segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, serta berusaha menjalankan ibadah-ibadah yang diperintahkan-Nya dengan sepenuh hati dan kesadaran.

Pos Terkait:  Sejatinya tentang Kampung Halaman

Kesimpulan

Tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah adalah dua aspek penting dalam ajaran tauhid dalam agama Islam. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena mengakui keesaan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur alam semesta akan mendorong kita untuk mengabdi dan menyembah-Nya semata. Begitu juga sebaliknya, jika kita hanya menyembah Allah SWT semata, maka kita juga harus meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berkuasa atas segala sesuatu di alam semesta ini.

Sebagai umat Muslim, sangatlah penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan kedua aspek tauhid ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat menjalankan ibadah-ibadah dengan sepenuh hati dan kesadaran, serta mengakui kekuasaan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan kita.

Dengan memahami dan menerapkan tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah, kita dapat memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalankan ajaran tauhid yang benar dan sempurna.