Tata Cara Shalat Safar saat Hendak Bepergian

Posted on

Pengantar

Shalat adalah salah satu ibadah yang penting dalam agama Islam. Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu setiap harinya. Namun, ada beberapa kondisi yang memungkinkan kita untuk melakukan pengecualian dalam melaksanakan shalat, salah satunya adalah saat kita sedang dalam perjalanan atau safar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat safar saat hendak bepergian.

Persiapan Sebelum Berangkat

Sebelum kita memulai perjalanan, ada beberapa persiapan yang perlu kita lakukan terkait dengan shalat safar. Pertama, kita perlu mengetahui jarak perjalanan yang akan kita tempuh. Jika jarak perjalanan lebih dari 90 km atau setara dengan dua marhalah, maka kita dapat mengganti shalat wajib dengan shalat safar.

Kedua, kita perlu memastikan bahwa kita membawa perlengkapan shalat yang cukup, seperti sajadah, mukena, dan alat penunjuk waktu shalat. Hal ini penting agar kita dapat melaksanakan shalat dengan khusyuk meskipun dalam perjalanan.

Tata Cara Shalat Safar

1. Niat: Sebelum memulai shalat safar, kita perlu berniat dengan dalam hati untuk melaksanakan shalat safar.

Pos Terkait:  Ilmu Qira'at dan Tajwid: Persamaan dan Perbedaannya

2. Menghadap kiblat: Kita perlu memastikan bahwa kita menghadap kiblat saat melaksanakan shalat safar. Jika kita berada di dalam kendaraan, kita dapat menggunakan kompas atau alat penunjuk kiblat untuk menentukan arah yang benar.

3. Takbiratul ihram: Setelah menghadap kiblat, kita perlu mengucapkan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan “Allahu Akbar”.

4. Rukuk: Setelah takbiratul ihram, kita melakukan gerakan rukuk dengan meletakkan tangan di atas lutut dan membungkukkan badan hingga sejajar.

5. I’tidal: Setelah rukuk, kita kembali ke posisi berdiri dengan tegak dan tenang.

6. Sujud: Setelah i’tidal, kita melakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki di atas lantai. Kita perlu melakukan sujud sebanyak dua kali.

7. Duduk di antara dua sujud: Setelah sujud kedua, kita duduk dengan posisi antara dua sujud.

8. Tasyahud: Setelah duduk di antara dua sujud, kita melakukan tasyahud dengan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad dan berdoa untuk diri sendiri dan umat Muslim.

9. Salam: Setelah tasyahud, kita mengucapkan salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah”.

Pos Terkait:  Keuntungan Beramal Saleh

Sunnah-sunnah Shalat Safar

Tidak hanya tata cara shalat safar, terdapat pula sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam melaksanakan shalat safar. Berikut adalah beberapa sunnah shalat safar:

1. Mendahulukan shalat wajib: Jika kita tiba di tempat tujuan sebelum waktu shalat wajib tiba, kita sebaiknya melaksanakan shalat wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat safar.

2. Mengqashar shalat: Jika kita melakukan perjalanan yang lebih dari dua hari, kita dapat mengqashar shalat, yaitu mempersingkat empat rakaat menjadi dua rakaat.

3. Shalat sunnah rawatib: Kita sebaiknya tetap melaksanakan shalat sunnah rawatib meskipun dalam perjalanan. Shalat sunnah ini memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.

4. Berdoa setelah shalat: Setelah melaksanakan shalat, kita sebaiknya berdoa kepada Allah SWT agar perjalanan kita lancar, aman, dan diberi keselamatan.

Kesimpulan

Shalat safar merupakan salah satu pengecualian dalam melaksanakan shalat wajib saat sedang dalam perjalanan. Dalam melaksanakan shalat safar, kita perlu memperhatikan tata cara yang benar, seperti niat, menghadap kiblat, takbiratul ihram, rukuk, sujud, dan salam. Selain itu, terdapat pula sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam melaksanakan shalat safar, seperti mendahulukan shalat wajib, mengqashar shalat, melaksanakan shalat sunnah rawatib, dan berdoa setelah shalat. Dengan melaksanakan shalat safar dengan baik dan khusyuk, kita dapat memperoleh pahala dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.