Inilah Doa Mustajab dan Asbabun Nuzulnya

Posted on

Doa adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, doa juga merupakan sarana untuk memohon perlindungan, rahmat, dan keberkahan-Nya. Ada banyak doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, salah satunya adalah doa mustajab dan asbabun nuzulnya. Apa itu doa mustajab dan asbabun nuzulnya? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Doa Mustajab?

Doa mustajab adalah doa yang sangat diharapkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Doa ini biasanya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan kita. Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT dalam segala hal.

Ada beberapa doa mustajab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, antara lain:

1. Doa ketika bangun tidur

“Alhamdulillahilladzi ahyaana ba’da maa amaatana, wa ilaihin nusyuur”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami kembali.”

2. Doa ketika masuk rumah

“Bismillahi walajnaa, wa bismillahi kharajnaa, wa ‘alaa rabbinaa tawakkalnaa”

Pos Terkait:  Cara Imam Bakr al-Muzani Menilai Orang Lain

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah kami masuk, dengan menyebut nama Allah kami keluar, dan hanya kepada Tuhan kami bertawakkal.”

3. Doa ketika makan

“Bismillah”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah.”

4. Doa ketika hendak tidur

“Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa”

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup.”

Apa Itu Asbabun Nuzul?

Asbabun nuzul adalah sebab atau latar belakang turunnya suatu ayat dalam Al-Quran. Pengetahuan mengenai asbabun nuzul sangat penting untuk memahami makna dan konteks ayat tersebut. Dalam banyak kasus, asbabun nuzul juga dapat memberikan pelajaran moral dan hukum yang dapat diambil oleh umat Islam.

Contoh asbabun nuzul antara lain:

1. Ayat tentang larangan berjudi

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90)

Asbabun nuzul ayat ini adalah ketika seorang sahabat melihat dua orang sedang berjudi dan ia merasa tidak senang dengan perbuatan tersebut. Kemudian, turunlah ayat ini sebagai larangan bagi umat Islam untuk tidak berjudi.

2. Ayat tentang shalat

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama-sama dengan orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)

Pos Terkait:  Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 20: Mengapa Kehidupan Dunia Dibandingkan dengan Air Hujan yang Menyebabkan Tanaman Tumbuh?

Asbabun nuzul ayat ini adalah ketika kaum muslimin merasa bingung mengenai arah kiblat yang benar saat melaksanakan shalat. Kemudian, turunlah ayat ini sebagai petunjuk bagi umat Islam untuk menentukan arah kiblat.

Doa Mustajab dan Asbabun Nuzulnya

Doa mustajab dan asbabun nuzulnya juga ada dalam Al-Quran. Salah satu contohnya adalah doa Nabi Yunus AS ketika berada di dalam perut ikan besar. Berikut ini adalah doa tersebut beserta asbabun nuzulnya:

“Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadh dzalimin”

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.”

Asbabun nuzul dari doa ini adalah ketika Nabi Yunus AS merasa putus asa saat berada di dalam perut ikan besar. Kemudian, ia berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan menyelamatkannya dari bahaya yang mengancam.

Kesimpulan

Doa mustajab dan asbabun nuzulnya merupakan dua hal yang sangat penting dalam agama Islam. Doa mustajab adalah doa yang sangat diharapkan akan dikabulkan oleh Allah SWT, sedangkan asbabun nuzul adalah sebab atau latar belakang turunnya suatu ayat dalam Al-Quran. Dalam banyak kasus, asbabun nuzul juga dapat memberikan pelajaran moral dan hukum yang dapat diambil oleh umat Islam. Dengan mempelajari doa mustajab dan asbabun nuzulnya, kita dapat memperdalam pemahaman terhadap agama Islam dan memperkuat iman kita kepada Allah SWT.