Daulah Umayyah II atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kekhalifahan Umayyah adalah sebuah dinasti Islam yang berkuasa selama hampir satu abad, yaitu dari tahun 661 hingga 750. Dinasti ini berdiri setelah kematian Nabi Muhammad SAW dan berhasil menguasai wilayah-wilayah besar di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol. Namun, tahukah Anda bahwa ada sebuah cabang dari Daulah Umayyah yang berdiri di Indonesia?
Berdirinya Daulah Umayyah II
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 750, Dinasti Umayyah dihancurkan oleh Dinasti Abbasiyah di bawah pimpinan Abu al-Abbas al-Saffah. Namun, beberapa anggota keluarga Umayyah berhasil melarikan diri dan menetap di berbagai tempat di seluruh dunia Islam, termasuk di Indonesia.
Pada abad ke-16, seorang pangeran yang berasal dari keluarga Umayyah tiba di Tanah Melayu dan menetap di Aceh. Pangeran tersebut bernama Sultan Ali Mughayat Syah, yang kemudian menjadi raja pertama Kesultanan Aceh Darussalam. Selama masa pemerintahannya, Sultan Ali Mughayat Syah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke beberapa wilayah di Sumatra dan Semenanjung Malaya.
Perkembangan Daulah Umayyah II
Setelah Sultan Ali Mughayat Syah meninggal dunia, kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam beralih ke tangan putranya, Sultan Salahuddin. Salahuddin dikenal sebagai raja yang sangat cakap dalam mengatur dan memperluas wilayah kekuasaannya. Ia juga merupakan raja pertama yang mengembangkan hubungan diplomatik dengan berbagai negara di dunia Islam.
Selain itu, Salahuddin juga mendirikan sebuah pusat pendidikan Islam yang terkenal di Aceh, yaitu Madrasah Al-Quran. Madrasah tersebut menjadi tempat belajar dan mengajar bagi para ulama dan santri Aceh yang ingin memperdalam ilmu agama Islam.
Pengaruh Daulah Umayyah II di Indonesia
Kehadiran Daulah Umayyah II di Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan Islam di Nusantara. Salah satu bukti pengaruh tersebut adalah adanya beberapa nama tempat di Indonesia yang berasal dari bahasa Arab, seperti Aceh (dari kata ‘as-Syah’), Banda Aceh (dari kata ‘Bandar Aceh’), dan lain sebagainya.
Selain itu, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Daulah Umayyah II juga membantu memperkuat identitas Islam di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang berasal dari dunia Arab dan Turki.
Kesimpulan
Daulah Umayyah II merupakan cabang dari Dinasti Umayyah yang berhasil berdiri di Indonesia pada abad ke-16. Kehadiran Daulah Umayyah II memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan Islam di Nusantara, terutama dalam memperkuat identitas Islam di Indonesia. Diharapkan dengan mengetahui sejarah berdirinya Daulah Umayyah II di Indonesia, kita dapat lebih menghargai dan memahami warisan sejarah yang ada di negeri ini.