Tarikat Naqsabandiyah Tokoh Asas-Asas: Membahas Sejarah, Filsafat, dan Praktik Tarikat Naqsabandiyah

Posted on

Indonesia adalah negara dengan beragam kepercayaan dan agama. Salah satu kepercayaan yang ada di Indonesia adalah tarikat Naqsabandiyah yang dianggap sebagai salah satu tarikat tertua dan paling terkenal di dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, filsafat, dan praktik tarikat Naqsabandiyah serta tokoh asas-asasnya.

Sejarah Tarikat Naqsabandiyah

Tarikat Naqsabandiyah berasal dari Asia Tengah dan didirikan oleh Baha-ud-Din Naqshband Bukhari pada abad ke-14. Baha-ud-Din Naqshband Bukhari adalah seorang sufi dan ulama terkenal pada masanya. Ia mengajarkan bahwa jalan menuju Tuhan adalah melalui zikir dan mengarahkan hati kepada Allah. Tarikat Naqsabandiyah kemudian menyebar ke seluruh dunia Islam dan menjadi salah satu gerakan sufi terbesar di dunia.

Filsafat Tarikat Naqsabandiyah

Filsafat tarikat Naqsabandiyah didasarkan pada tiga prinsip utama: tawakal (mempercayai kekuasaan Allah), zuhud (memiliki sikap tidak terikat pada materi), dan ikhlas (mengerjakan segala sesuatu hanya karena Allah). Tarikat Naqsabandiyah juga mengajarkan bahwa zikir dan mengarahkan hati kepada Allah adalah cara terbaik untuk mencapai kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pos Terkait:  Tayamum: Cara Berwudhu Ketika Tidak Ada Air

Praktik Tarikat Naqsabandiyah

Praktik tarikat Naqsabandiyah meliputi zikir, meditasi, dan pengendalian diri. Zikir adalah pengulangan kalimat-kalimat suci dan nama Allah untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Meditasi dilakukan dengan duduk dalam posisi yang tenang dan mengarahkan perhatian kepada Tuhan. Pengendalian diri dilakukan melalui puasa, menghindari perilaku buruk, dan menjaga pikiran dan hati agar selalu positif.

Tokoh Asas-Asas Tarikat Naqsabandiyah

Beberapa tokoh asas-asas dalam tarikat Naqsabandiyah antara lain:

1. Baha-ud-Din Naqshband Bukhari

Baha-ud-Din Naqshband Bukhari adalah pendiri tarikat Naqsabandiyah. Ia mengajarkan bahwa zikir dan mengarahkan hati kepada Allah adalah cara terbaik untuk mencapai kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

2. Khwaja Muhammad Parsa

Khwaja Muhammad Parsa adalah seorang tokoh asas-asas tarikat Naqsabandiyah yang berasal dari Afghanistan. Ia dikenal sebagai guru dari banyak tokoh sufi terkenal, termasuk Mawlana Rumi.

3. Ahmad Sirhindi

Ahmad Sirhindi adalah seorang tokoh asas-asas tarikat Naqsabandiyah yang berasal dari India. Ia dikenal sebagai tokoh sufi yang sangat berpengaruh dalam sejarah India dan sangat vokal dalam mempertahankan keyakinannya.

Kesimpulan

Tarikat Naqsabandiyah adalah salah satu tarikat tertua dan paling terkenal di dunia. Tarikat ini didirikan oleh Baha-ud-Din Naqshband Bukhari pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh dunia Islam. Filsafat tarikat Naqsabandiyah didasarkan pada tawakal, zuhud, dan ikhlas, sementara praktiknya meliputi zikir, meditasi, dan pengendalian diri. Beberapa tokoh asas-asas tarikat Naqsabandiyah antara lain Baha-ud-Din Naqshband Bukhari, Khwaja Muhammad Parsa, dan Ahmad Sirhindi. Tarikat Naqsabandiyah tetap menjadi salah satu gerakan sufi yang paling populer di dunia hingga saat ini.