Pengertian Mahkum Bih Mahkum Alaih

Posted on

Mahkum bih mahkum alaih adalah istilah dalam hukum Islam yang sering digunakan dalam konteks pidana. Secara harfiah, mahkum bih artinya “dihukum karena orang lain” dan mahkum alaih artinya “dihukum karena dirinya sendiri”. Kedua istilah ini sering digunakan dalam kasus-kasus di mana seseorang dihukum karena perbuatan yang dilakukan oleh orang lain atau karena perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Mahkum Bih

Mahkum bih adalah istilah yang digunakan dalam hukum Islam untuk merujuk pada seseorang yang dihukum karena perbuatan yang dilakukan oleh orang lain. Contohnya, seseorang yang membantu atau mendorong orang lain untuk melakukan tindakan kriminal dapat dihukum dengan hukuman yang sama seperti pelaku utama.

Menurut hukum Islam, seseorang yang dihukum karena perbuatan orang lain tidak akan dianggap bersalah jika tidak ada bukti yang cukup untuk membuktikan keterlibatannya dalam perbuatan tersebut. Namun, jika ada bukti yang cukup, maka seseorang dapat dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.

Mahkum Alaih

Sementara itu, mahkum alaih adalah istilah yang digunakan dalam hukum Islam untuk merujuk pada seseorang yang dihukum karena perbuatan yang dilakukannya sendiri. Contohnya, seseorang yang melakukan tindakan kriminal seperti mencuri atau membunuh dapat dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.

Pos Terkait:  Enam Sifat Umar bin Khattab

Menurut hukum Islam, seseorang yang dihukum karena perbuatannya sendiri dianggap bersalah jika ada bukti yang cukup untuk membuktikan keterlibatannya dalam perbuatan tersebut. Namun, jika tidak ada bukti yang cukup, maka seseorang tidak dapat dihukum dan dianggap tidak bersalah.

Perbedaan Mahkum Bih dan Mahkum Alaih

Perbedaan utama antara mahkum bih dan mahkum alaih adalah siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Pada kasus mahkum bih, seseorang dihukum karena perbuatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan pada kasus mahkum alaih, seseorang dihukum karena perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Namun, dalam konteks hukum Islam, kedua istilah ini memiliki implikasi yang sama: seseorang akan dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Oleh karena itu, baik mahkum bih maupun mahkum alaih harus bertanggung jawab atas perbuatan yang mereka lakukan, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh orang lain atau perbuatan yang mereka lakukan sendiri.

Contoh Kasus Mahkum Bih

Untuk lebih memahami konsep mahkum bih dan mahkum alaih, berikut adalah contoh kasus mahkum bih:

Seorang pria mengajak temannya untuk mencuri barang dari sebuah toko. Pria tersebut tidak ikut mencuri, tetapi hanya menunggu di luar toko. Setelah temannya berhasil mencuri barang, keduanya kabur dari tempat kejadian.

Pos Terkait:  Apakah Perempuan Boleh Mengumandangkan Azan?

Beberapa saat kemudian, polisi menangkap pria tersebut dan menghukumnya dengan hukuman yang sama seperti temannya yang mencuri barang. Pria tersebut dianggap sebagai mahkum bih karena ia membantu atau mendorong temannya untuk melakukan tindakan kriminal.

Contoh Kasus Mahkum Alaih

Sementara itu, berikut adalah contoh kasus mahkum alaih:

Seorang pria mencuri barang dari sebuah toko. Setelah berhasil mencuri barang, pria tersebut kabur dari tempat kejadian. Beberapa saat kemudian, polisi menangkap pria tersebut dan menghukumnya dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.

Pria tersebut dianggap sebagai mahkum alaih karena ia melakukan tindakan kriminal secara langsung dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Aplikasi Mahkum Bih Mahkum Alaih dalam Hukum Islam

Prinsip mahkum bih dan mahkum alaih sering digunakan dalam hukum Islam untuk menentukan hukuman bagi pelaku kejahatan. Dalam hukum Islam, hukuman yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukan. Oleh karena itu, mahkum bih dan mahkum alaih digunakan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut dan seberapa besar hukuman yang harus diberikan.

Prinsip ini juga digunakan untuk memastikan bahwa seseorang tidak dihukum secara tidak adil atau salah dihukum. Dengan prinsip mahkum bih dan mahkum alaih, setiap orang akan dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya dan tidak akan dihukum karena kesalahan orang lain.

Pos Terkait:  Ciri-ciri Sahabat Sejati: Temukan Sahabat yang Tulus dan Setia

Kesimpulan

Mahkum bih mahkum alaih adalah istilah dalam hukum Islam yang sering digunakan dalam konteks pidana. Mahkum bih merujuk pada seseorang yang dihukum karena perbuatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan mahkum alaih merujuk pada seseorang yang dihukum karena perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Kedua istilah ini digunakan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut dan seberapa besar hukuman yang harus diberikan. Dalam hukum Islam, setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh orang lain atau perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Dengan prinsip mahkum bih dan mahkum alaih, setiap orang akan dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya dan tidak akan dihukum karena kesalahan orang lain. Oleh karena itu, prinsip ini penting untuk memastikan keadilan dalam sistem peradilan Islam.