Sejarah Kelompok Khawarij (2): Embrionya di Masa

Posted on

Pendahuluan

Kelompok Khawarij, sebuah kelompok ekstrem dalam sejarah Islam, memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Dalam artikel ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang kelompok ini dan fokus pada tahap embrionya di masa lalu. Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Awal Mula Pembentukan

Embrionya kelompok Khawarij dapat ditelusuri kembali ke masa awal perkembangan Islam. Pada masa itu, umat Islam terbagi menjadi dua kubu besar, yaitu kubu yang mendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib dan kubu yang menentangnya. Kelompok yang menentang Khalifah Ali lah yang kemudian menjadi awal mula kelompok Khawarij.

Kelompok Khawarij muncul karena ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan Khalifah Ali. Mereka merasa bahwa Khalifah Ali tidak bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang mereka yakini. Ketidakpuasan ini melahirkan sikap militansi dan radikalisme dalam kelompok Khawarij.

Pemisahan dari Kelompok Utama

Pada awalnya, kelompok Khawarij masih merupakan bagian dari umat Islam secara keseluruhan. Namun, pada suatu titik dalam sejarah mereka, kelompok Khawarij memutuskan untuk memisahkan diri dari kelompok utama. Mereka menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang lebih murni dalam menjalankan ajaran Islam.

Pos Terkait:  Contoh Soal Ujian SKI Semester Genap

Pemisahan ini terjadi karena perbedaan pandangan mengenai kepemimpinan dan keadilan dalam Islam. Khawarij menganggap bahwa hanya orang-orang yang berkomitmen penuh pada keadilan yang layak memimpin. Mereka menyalahkan Khalifah Ali karena dianggap tidak mampu menjalankan keadilan secara sempurna.

Pengaruh dan Pertumbuhan

Meskipun awalnya merupakan kelompok kecil, kelompok Khawarij berhasil menarik banyak pengikut. Mereka menyebar luas di berbagai wilayah dan berhasil memperluas pengaruh mereka. Kelompok ini menjadi terkenal karena sikap militansi dan radikalismenya.

Pengaruh dan pertumbuhan kelompok Khawarij tidak lepas dari situasi politik pada masa itu. Ketidakstabilan politik dan perselisihan di antara kelompok-kelompok Muslim memungkinkan Khawarij untuk merekrut lebih banyak pengikut. Mereka berhasil memanfaatkan ketidakpuasan dan kekecewaan umat Islam terhadap pemerintahan saat itu.

Pemikiran dan Ajaran Khawarij

Kelompok Khawarij memiliki pemikiran dan ajaran yang unik. Mereka menganggap diri mereka sebagai penegak kebenaran dan keadilan sejati dalam Islam. Mereka menolak kompromi dan memperjuangkan kebenaran dengan keras.

Pemikiran Khawarij terutama berfokus pada konsep takfir, yaitu menyatakan kafir terhadap orang-orang yang dianggap tidak mematuhi ajaran Islam secara sempurna. Mereka juga memiliki pandangan yang ekstrem tentang hukuman bagi pelaku dosa dalam Islam.

Pos Terkait:  Penggunaan Mukena yang Membatalkan Shalat

Kekerasan dan Pertempuran

Kelompok Khawarij terkenal karena kekerasan mereka. Mereka sering terlibat dalam pertempuran melawan kelompok-kelompok Muslim lainnya. Pertempuran-pertempuran ini sering kali berdarah dan meninggalkan banyak korban.

Kekerasan yang dilakukan oleh Khawarij tidak hanya terhadap musuh-musuh mereka, tetapi juga terhadap sesama Muslim yang dianggap tidak sepenuhnya setia pada ajaran mereka. Mereka bahkan membunuh Khalifah Ali sendiri dalam sebuah pertempuran.

Akhir dan Penyebaran Pemikiran

Meskipun kelompok Khawarij tidak lagi eksis sebagai kelompok terorganisir pada masa sekarang, pemikiran dan ajaran mereka tetap bertahan. Pemikiran Khawarij telah menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok ekstrem di masa kini yang menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan tujuan mereka.

Sebagai kesimpulan, embrionya kelompok Khawarij di masa lalu telah membentuk dasar dari pemikiran dan ajaran mereka. Pemisahan dari kelompok utama, pengaruh dan pertumbuhan, pemikiran dan ajaran mereka, kekerasan dan pertempuran yang terjadi, serta penyebaran pemikiran hingga masa sekarang, semuanya menjadi bagian integral dari sejarah kelompok Khawarij.