Penampilan adalah salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sekadar menutup aurat, berpakaian yang sopan dan sesuai dengan nilai-nilai agama juga merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, terdapat aturan-aturan mengenai berpakaian yang dijelaskan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad, seorang ulama terkenal yang hidup pada abad ke-17. Berikut ini adalah 12 adab berpakaian yang bisa kita petik dari ajaran beliau.
1. Bersih dan Rapi
Sayyid Abdullah Al-Haddad menekankan pentingnya bersih dan rapi dalam berpakaian. Bersih tidak hanya berarti bebas dari kotoran, tetapi juga bebas dari noda-noda dosa. Pakaian yang rapi juga mencerminkan ketertiban dan kesopanan yang sejalan dengan ajaran agama.
2. Menutup Aurat
Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pakaian yang digunakan harus dapat menutupi bagian tubuh yang diwajibkan untuk ditutupi sesuai dengan ajaran agama.
3. Tidak Memakai Pakaian yang Mencolok
Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad, seorang muslim sebaiknya tidak memakai pakaian yang mencolok atau berlebihan. Pakaian yang sederhana dan tidak mencolok lebih disukai karena mencerminkan kesederhanaan dan kepatuhan terhadap nilai-nilai Islam.
4. Tidak Memakai Pakaian yang Ketat
Pakaian yang ketat dapat menampakkan bentuk tubuh secara berlebihan dan mengundang pandangan yang tidak senonoh. Oleh karena itu, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyarankan agar kita menghindari pemakaian pakaian yang terlalu ketat.
5. Tidak Memakai Pakaian yang Terbuka
Sayyid Abdullah Al-Haddad juga menekankan pentingnya menghindari pemakaian pakaian yang terbuka. Pakaian yang terbuka dapat menimbulkan godaan dan melanggar nilai-nilai kesopanan dalam Islam.
6. Menyesuaikan Pakaian dengan Waktu dan Tempat
Pemilihan pakaian juga harus disesuaikan dengan waktu dan tempat. Pakaian yang digunakan untuk acara formal atau pergi ke masjid seharusnya berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari atau berlibur.
7. Tidak Memakai Pakaian yang Mewah
Sayyid Abdullah Al-Haddad menekankan pentingnya menghindari pemakaian pakaian yang mewah. Pakaian yang mewah dapat menimbulkan rasa sombong dan mengganggu fokus kita dalam beribadah.
8. Tidak Memakai Pakaian yang Mencolok di Antara Orang Banyak
Memakai pakaian yang mencolok di antara orang banyak dapat menimbulkan rasa ingin menonjolkan diri. Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad, seorang muslim sebaiknya menghindari pemakaian pakaian yang mencolok dalam situasi seperti ini.
9. Tidak Memakai Pakaian yang Mengandung Gambar atau Tulisan yang Haram
Pemilihan pakaian yang tidak mengandung gambar atau tulisan yang haram juga merupakan adab berpakaian menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad. Gambar atau tulisan yang mengandung unsur pornografi, kekerasan, atau hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama sebaiknya dihindari.
10. Memilih Pakaian yang Tidak Mengganggu Aktivitas
Pakaian yang kita kenakan sebaiknya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Pilihlah pakaian yang nyaman, mudah bergerak, dan tidak menghambat dalam beraktivitas.
11. Menjaga Kebersihan Pakaian
Sayyid Abdullah Al-Haddad juga mengajarkan agar kita menjaga kebersihan pakaian. Pakaian yang kotor atau berbau tidak hanya mengganggu diri sendiri, tetapi juga mengganggu orang lain di sekitar kita.
12. Menghindari Pakaian yang Meniru Orang Lain
Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad, seorang muslim sebaiknya tidak meniru gaya berpakaian orang lain yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Setiap muslim sebaiknya memiliki gaya berpakaian yang sesuai dengan kepribadian dan keyakinannya sendiri.
Demikianlah 12 adab berpakaian menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad. Dalam menjalankan adab berpakaian ini, kita dapat menunjukkan rasa hormat dan kesopanan terhadap agama, diri sendiri, dan orang lain. Semoga kita dapat mengaplikasikan adab berpakaian ini dalam kehidupan sehari-hari kita dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
