Sejarah Kiswah Ka’bah: dari Kulit, Kain Merah, Putih, hingga…

Posted on

Pendahuluan

Kiswah Ka’bah adalah kain penutup yang melingkari Ka’bah, bangunan suci umat Islam di Mekah. Kiswah ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, mulai dari bahan dasar yang digunakan hingga perubahan warna yang terjadi seiring waktu. Artikel ini akan mengulas secara detail sejarah Kiswah Ka’bah mulai dari kulit, kain merah, putih, hingga perubahan terkini.

Kulit: Awal Kiswah Ka’bah

Pada awalnya, Kiswah Ka’bah terbuat dari kulit. Sejarah mencatat bahwa sebelum masa Nabi Muhammad SAW, bangunan Ka’bah dilapisi dengan kulit yang dijahit menjadi kain penutup. Kulit yang digunakan berasal dari binatang ternak seperti domba atau kambing. Kain kulit ini memberikan perlindungan dan kekuatan ekstra pada bangunan suci tersebut.

Kain Merah: Perubahan Pertama

Pada masa Nabi Muhammad SAW, terjadi perubahan signifikan pada Kiswah Ka’bah. Kain kulit digantikan dengan kain merah yang lebih lembut. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan kesan yang lebih indah dan sesuai dengan pengajaran agama Islam. Kain merah tersebut diberi hiasan kaligrafi dengan tulisan berbahasa Arab yang memuji Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Pos Terkait:  Contoh Soal dan Jawaban Meneladani

Kain Putih: Makna Kesucian

Pada masa Khalifah Uthman bin Affan, Kiswah Ka’bah mengalami perubahan lagi. Kain merah yang sebelumnya digunakan digantikan dengan kain putih. Perubahan ini memiliki makna simbolis yang kuat, yaitu kesucian dan kesederhanaan. Warna putih melambangkan kesucian dan kemurnian dalam agama Islam. Kiswah putih ini kemudian menjadi ciri khas dari Ka’bah yang kita kenal sekarang.

Perubahan Terkini

Hingga saat ini, Kiswah Ka’bah terus mengalami perubahan dan pembaruan. Setiap tahun, saat menjelang ibadah haji, kiswah yang lama diganti dengan yang baru. Proses perubahan ini melibatkan ribuan tenaga kerja yang bekerja secara khusus untuk mengganti kain penutup Ka’bah. Kiswah baru biasanya terbuat dari kain sutra, dikombinasikan dengan benang emas dan perak, serta dihiasi dengan bordir kaligrafi indah.

Kesimpulan

Sejarah Kiswah Ka’bah mencerminkan perkembangan dan perubahan dalam agama Islam. Dari penggunaan kulit sebagai kain penutup awal hingga perubahan menjadi kain merah dan akhirnya menjadi kain putih, Kiswah Ka’bah mengandung makna simbolis yang dalam. Kiswah baru yang digunakan saat ini menunjukkan upaya untuk memperindah dan memuliakan bangunan suci umat Islam. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah Kiswah Ka’bah dan pentingnya kain penutup ini dalam agama Islam.