Pengenalan
Dalam sejarah peradaban Islam, terdapat berbagai perbedaan dan perselisihan antara Sunni dan Syiah. Namun, dalam konteks ini, kita akan melihat jawaban diplomatis dari seorang tokoh terkemuka, Ibnu Al-Jauzi, dalam menghadapi perbedaan antara Sunni dan Syiah.
Pemahaman Mengenai Sunni dan Syiah
Sunni dan Syiah adalah dua mazhab utama dalam Islam. Sunni merupakan kelompok mayoritas yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan periwayatannya, sedangkan Syiah adalah kelompok minoritas yang meyakini bahwa kepemimpinan Islam seharusnya dilanjutkan oleh Ahlul Bait, yaitu keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.
Pandangan Ibnu Al-Jauzi
Ibnu Al-Jauzi adalah seorang ulama Sunni terkemuka yang hidup pada abad ke-13. Meskipun Sunni-Syiah memiliki perbedaan pendapat yang signifikan, Ibnu Al-Jauzi memiliki pandangan yang sangat diplomatis terhadap perbedaan tersebut.
Pentingnya Dialog dan Persaudaraan
Ibnu Al-Jauzi percaya bahwa dialog dan persaudaraan antara Sunni dan Syiah adalah sangat penting. Ia menekankan pentingnya saling memahami dan menghormati perbedaan, serta menjaga persatuan umat Islam. Menurutnya, perpecahan dalam umat Islam hanya akan memberikan keuntungan bagi musuh-musuh Islam.
Menjauhi Fanatisme dan Ekstremisme
Ibnu Al-Jauzi menentang fanatisme dan ekstremisme dalam bentuk apapun, baik dalam mazhab Sunni maupun Syiah. Ia berpendapat bahwa fanatisme hanya akan menghancurkan umat Islam dan menciptakan konflik yang tidak perlu. Ibnu Al-Jauzi mengajak umat Islam untuk menjauhi sikap fanatik dan mengedepankan pemahaman yang lebih luas dan inklusif.
Menekankan Kesamaan dan Persamaan Tujuan
Ibnu Al-Jauzi menekankan kesamaan dan persamaan tujuan antara Sunni dan Syiah. Ia berpendapat bahwa kedua mazhab tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari ridha Allah SWT dan menjalankan ajaran Islam. Ibnu Al-Jauzi mengajak umat Islam untuk fokus pada hal-hal yang menyatukan, bukan yang memisahkan.
Toleransi dan Menghormati Perbedaan
Ibnu Al-Jauzi sangat menekankan pentingnya toleransi dan menghormati perbedaan antara Sunni dan Syiah. Ia berpendapat bahwa perbedaan dalam interpretasi agama adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari kekayaan umat Islam. Ibnu Al-Jauzi mengajak umat Islam untuk belajar dari perbedaan tersebut dan saling menghormati dalam menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Dalam menghadapi perbedaan antara Sunni dan Syiah, Ibnu Al-Jauzi menunjukkan sikap yang sangat diplomatis. Ia mengajak umat Islam untuk menjaga persatuan, saling menghormati, dan fokus pada persamaan tujuan dalam menjalankan ajaran Islam. Sikap toleransi dan menghindari fanatisme menjadi poin penting dalam pandangan Ibnu Al-Jauzi. Dengan mengikuti teladan Ibnu Al-Jauzi, umat Islam dapat membangun hubungan yang lebih baik antara Sunni dan Syiah serta menciptakan perdamaian dalam perbedaan.