Hukum Bertawasul dengan Menyeru Nama Wali Allah

Posted on

Pengertian Bertawasul dalam Agama Islam

Bertawasul adalah suatu istilah dalam agama Islam yang merujuk pada upaya seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui perantaraan atau wasilah tertentu. Salah satu bentuk bertawasul yang sering dilakukan oleh umat Muslim adalah dengan menyeru nama Wali Allah. Namun, sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum bertawasul dengan menyeru nama Wali Allah, penting untuk memahami pengertian bertawasul secara umum.

Keutamaan Bertawasul dalam Agama Islam

Secara umum, bertawasul memiliki keutamaan yang diakui dalam agama Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” (Al-Maidah: 35).

Keutamaan bertawasul juga ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa seseorang hamba yang melakukannya tanpa bertawasul kepada-Nya.”

Hukum Bertawasul dengan Menyeru Nama Wali Allah

Secara umum, hukum bertawasul dengan menyeru nama Wali Allah adalah diperbolehkan dalam agama Islam. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa para Wali Allah adalah hamba-hamba pilihan Allah yang memiliki kedekatan yang istimewa dengan-Nya. Oleh karena itu, menyeru nama Wali Allah dalam bertawasul dianggap sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui perantara yang dianggap memiliki keberkahan.

Pos Terkait:  Doa ketika Melihat, Menyentuh, atau Mencium Hajar Aswad

Para ulama sepakat bahwa bertawasul dengan menyeru nama Wali Allah adalah diperbolehkan, selama tidak ada penyembahan atau pengagungan terhadap Wali Allah tersebut. Dalam konteks ini, bertawasul harus dilakukan dengan pemahaman yang benar, yaitu menyadari bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan bahwa perantara yang digunakan hanyalah sebagai sarana untuk memohon pertolongan dan syafaat kepada-Nya.

Contoh Bertawasul dengan Menyeru Nama Wali Allah

Salah satu contoh paling umum dari bertawasul dengan menyeru nama Wali Allah adalah ketika seseorang mengunjungi makam atau tempat bersemayamnya seorang Wali Allah yang dihormati. Dalam kunjungan tersebut, umat Muslim berdoa dan memohon kepada Allah melalui perantara nama Wali Allah tersebut.

Contoh lainnya adalah ketika seseorang merasa kesulitan atau membutuhkan pertolongan khusus, ia dapat menyeru nama Wali Allah dalam doanya agar permohonannya dikabulkan oleh Allah. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa Wali Allah tersebut memiliki kedekatan dengan Allah dan dapat menjadi perantara yang baik dalam memohon pertolongan-Nya.

Kesimpulan

Bertawasul dengan menyeru nama Wali Allah adalah suatu amalan yang diperbolehkan dalam agama Islam. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa para Wali Allah adalah hamba-hamba pilihan yang memiliki kedekatan dengan Allah, dan dapat menjadi perantara bagi umat Muslim dalam memohon pertolongan dan syafaat kepada-Nya. Namun, penting untuk menjaga pemahaman yang benar dalam bertawasul, yaitu menyadari bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan bahwa perantara yang digunakan hanyalah sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.