Bolehkah Aqiqah di Usia Dewasa?

Posted on

Aqiqah merupakan salah satu tradisi Islami yang dilakukan oleh umat Muslim. Tradisi ini biasanya dilakukan ketika seorang anak lahir, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran sang anak. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kambing atau domba, dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin serta kerabat dan tetangga.

Namun, seringkali muncul pertanyaan apakah aqiqah juga diperbolehkan dilakukan di usia dewasa? Sebagian orang berpendapat bahwa aqiqah hanya dilakukan pada saat kelahiran, sementara yang lain berpendapat bahwa aqiqah bisa dilakukan kapan pun, termasuk di usia dewasa. Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita merujuk pada sumber ajaran agama, yaitu Al-Quran dan Hadis.

Aqiqah Menurut Al-Quran

Tidak terdapat ayat Al-Quran yang secara spesifik membahas mengenai aqiqah di usia dewasa. Namun, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan pentingnya berbuat kebaikan dan bersedekah, termasuk dalam hal aqiqah. Salah satunya terdapat dalam Surah Al-Hajj ayat 36-37:

“Dan kemerdekaan (dalam berbuat baik) itu tidaklah khusus bagi orang-orang kaya saja, dan tidaklah khusus bagi orang-orang yang mampu saja, bahkan kemerdekaan itu adalah milik setiap orang yang ingin berbuat baik.” (QS. Al-Hajj: 36)

Pos Terkait:  Soal Latihan Tafsir Ilmu Tafsir Tahlili

Surah Al-Hajj ini menunjukkan bahwa setiap orang, tanpa memandang usia, memiliki kemerdekaan dalam berbuat baik. Dengan demikian, aqiqah di usia dewasa dapat dianggap sebagai bentuk kebaikan yang dilakukan oleh individu tersebut.

Aqiqah Menurut Hadis

Dalam hadis, terdapat riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri ketika berusia dewasa. Hal ini diceritakan dalam hadis riwayat Abu Daud:

“Rasulullah SAW mengaqiqahkan dirinya sendiri dengan seekor kambing pada usia enam puluh tahun.” (Sunan Abu Daud)

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa aqiqah di usia dewasa adalah diperbolehkan. Rasulullah SAW sendiri sebagai contoh yang mempraktikkan aqiqah di usia dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa aqiqah tidak terbatas pada usia anak-anak saja, tetapi dapat dilakukan oleh siapa pun yang ingin melaksanakannya.

Hikmah Aqiqah di Usia Dewasa

Aqiqah di usia dewasa memiliki beberapa hikmah yang dapat diambil. Pertama, aqiqah adalah bentuk ibadah dan pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melakukan aqiqah di usia dewasa, seseorang dapat menunjukkan kesadaran dan rasa syukur atas karunia Allah yang telah diberikan sepanjang hidupnya.

Kedua, aqiqah di usia dewasa juga dapat menjadi bentuk perbaikan diri. Dalam proses aqiqah, seseorang harus menyembelih hewan qurban dan berbagi dagingnya kepada orang lain. Hal ini mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan, serta mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan dan menolong sesama.

Pos Terkait:  Khutbah Jumat: Renungan Awal Tahun

Terakhir, aqiqah di usia dewasa juga dapat menjadi momen untuk merayakan kelahiran kembali. Dalam Islam, setiap orang yang bertaubat dianggap seperti lahir kembali. Dengan melakukan aqiqah di usia dewasa, seseorang dapat merayakan kelahiran baru dalam hidupnya dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.

Kesimpulan

Dalam Islam, aqiqah adalah tradisi yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Namun, tidak ada larangan atau batasan yang mengatakan bahwa aqiqah hanya bisa dilakukan di usia anak-anak. Berdasarkan Al-Quran dan Hadis, aqiqah di usia dewasa diperbolehkan dan dapat menjadi bentuk ibadah, perbaikan diri, serta momen merayakan kelahiran kembali. Oleh karena itu, setiap individu bebas untuk melakukan aqiqah di usia dewasa jika mereka menginginkannya.