Lima Jenis Darah Nifas dalam Fiqih

Posted on

Lima Jenis Darah Nifas dalam Fiqih

Pengertian Darah Nifas

Darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan. Menurut fiqih Islam, darah nifas memiliki beberapa jenis yang perlu dipahami. Lima jenis darah nifas dalam fiqih ini memiliki aturan dan hukum yang berbeda-beda. Yuk, simak penjelasannya!

Darah Nifas Qalil

Darah nifas qalil adalah jenis darah yang keluar dalam jumlah sedikit. Biasanya, darah nifas ini berwarna kekuningan atau kecokelatan. Menurut fiqih, darah nifas qalil tidak membatalkan puasa, tetapi membatalkan wudhu. Oleh karena itu, wanita yang mengalami darah nifas qalil perlu melakukan wudhu setiap kali akan beribadah.

Darah Nifas Mutawassit

Darah nifas mutawassit adalah jenis darah nifas yang keluar dalam jumlah sedang. Biasanya, darah nifas ini berwarna merah kecokelatan. Menurut fiqih, darah nifas mutawassit tidak membatalkan puasa dan tidak membatalkan wudhu. Namun, jika darah nifas ini keluar dalam jumlah yang banyak, seperti haid, maka wanita tersebut harus menghentikan puasanya dan melakukan mandi junub.

Pos Terkait:  Ini Dia Nabi-nabi Palsu Setelah Rasul Muhammad

Darah Nifas Wusta

Darah nifas wusta adalah jenis darah nifas yang keluar dalam jumlah banyak. Darah ini biasanya berwarna merah segar. Menurut fiqih, darah nifas wusta membatalkan puasa dan membatalkan wudhu. Wanita yang mengalami darah nifas wusta harus menghentikan puasanya dan melakukan mandi junub sebelum dapat beribadah kembali.

Darah Nifas Fath

Darah nifas fath adalah jenis darah nifas yang keluar secara terputus-putus. Darah ini biasanya berwarna merah kehitaman. Menurut fiqih, darah nifas fath membatalkan puasa dan membatalkan wudhu. Wanita yang mengalami darah nifas fath harus menghentikan puasanya dan melakukan mandi junub sebelum dapat beribadah kembali.

Darah Nifas Musta’mal

Darah nifas musta’mal adalah jenis darah nifas yang keluar secara terus-menerus tanpa henti. Darah ini bisa berwarna merah cerah atau berwarna merah kehitaman. Menurut fiqih, darah nifas musta’mal membatalkan puasa dan membatalkan wudhu. Wanita yang mengalami darah nifas musta’mal harus menghentikan puasanya dan melakukan mandi junub sebelum dapat beribadah kembali.

Kesimpulan

Penting untuk mengetahui jenis-jenis darah nifas dalam fiqih agar dapat menjalankan ibadah dengan sesuai. Lima jenis darah nifas dalam fiqih ini memiliki aturan dan hukum yang berbeda-beda. Darah nifas qalil membatalkan wudhu, sedangkan darah nifas mutawassit tidak membatalkan wudhu. Darah nifas wusta, fath, dan musta’mal membatalkan puasa dan wudhu. Jadi, pastikan untuk memahami kondisi darah nifas yang sedang dialami agar dapat menjalankan ibadah dengan benar.

Pos Terkait:  Doa untuk Kedua Orang Tua