Pengantar
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu. Melakukan ibadah haji bukan hanya sekedar menunaikan kewajiban, tetapi juga mencari ridha Allah SWT serta mendapatkan haji yang mabrur. Haji yang mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah dan mendapatkan pahala yang besar. Pada artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda haji mabrur berdasarkan beberapa hadits yang ada.
1. Niat yang Ikhlas
Salah satu tanda haji mabrur adalah niat yang ikhlas. Saat melaksanakan haji, niat yang tulus dan murni untuk beribadah kepada Allah SWT tanpa ada motif lain seperti pamer atau mencari popularitas adalah tanda bahwa haji tersebut mabrur.
2. Menjaga Perilaku
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa haji yang mabrur adalah haji yang menjaga lisan dan perilakunya. Selama berada di tanah suci, seorang jamaah haji harus menjaga diri dari berbicara kotor, berdebat, atau melakukan perbuatan negatif lainnya.
3. Patuh pada Aturan Haji
Haji yang mabrur juga ditandai dengan ketaatan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan. Seorang jamaah haji yang patuh pada peraturan-peraturan haji, seperti mengenakan pakaian ihram dengan benar, melaksanakan tawaf, dan mabit di Muzdalifah, menunjukkan kesungguhan dan ketaatannya dalam menjalankan ibadah haji.
4. Menghindari Permusuhan
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada riya’ dan perselisihan dalam haji. Oleh karena itu, tanda haji mabrur adalah menghindari perselisihan dengan sesama jamaah haji atau penduduk setempat. Sebaliknya, menjalin hubungan yang baik, saling tolong-menolong, dan menghindari konflik adalah sikap yang dianjurkan selama menjalankan ibadah haji.
5. Bebaskan Budak
Salah satu tanda haji mabrur adalah membebaskan budak. Jika seorang jamaah haji memiliki budak, maka disunahkan untuk membebaskannya sebagai salah satu bentuk amal ibadah yang dapat meningkatkan derajat haji menjadi mabrur.
6. Tawaf yang Khusyu’
Tawaf merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang harus dilakukan. Tanda haji mabrur adalah melakukan tawaf dengan khusyu’, yaitu dengan hati yang khidmat dan penuh konsentrasi. Tawaf yang dilakukan dengan pikiran yang tenang dan fokus pada Allah SWT menunjukkan kesungguhan dalam beribadah.
7. Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu ritual haji yang penting. Tanda haji mabrur adalah mabit dengan khusyu’ dan memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Mabit di Muzdalifah juga merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan serta memohon ampunan dan maghfirah dari Allah SWT.
8. Tidak Memboroskan Harta
Selama menjalankan ibadah haji, seorang jamaah haji harus menjaga agar tidak membazarkan harta yang dimiliki. Tanda haji mabrur adalah menggunakan harta dengan bijaksana dan tidak berlebihan dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga. Menggunakan harta dengan penuh rasa syukur dan tidak berlebihan menunjukkan sikap rendah hati dan tawadhu’.
9. Berbuat Kebaikan
Rasulullah SAW bersabda bahwa haji yang mabrur adalah haji yang diikuti dengan amal kebajikan. Selama menjalankan ibadah haji, seorang jamaah haji juga disunnahkan untuk melakukan amal kebajikan seperti memberi sedekah kepada fakir miskin, membantu sesama jamaah haji yang membutuhkan, atau melakukan perbuatan baik lainnya.
10. Menjaga Silaturahmi
Selama menjalankan ibadah haji, seorang jamaah haji juga disarankan untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga, teman, dan saudara muslim lainnya. Tanda haji mabrur adalah menjalin hubungan yang baik dengan sesama dan tidak meninggalkan tali silaturahmi.
Kesimpulan
Haji merupakan ibadah yang sangat diidamkan oleh setiap muslim. Namun, tidak semua haji dianggap mabrur oleh Allah SWT. Melalui beberapa tanda yang telah disebutkan di atas, kita dapat mengetahui ciri-ciri haji yang mabrur. Dengan niat yang ikhlas, menjaga perilaku, patuh pada aturan, menghindari permusuhan, membebaskan budak, tawaf yang khusyu’, mabit di Muzdalifah, tidak membazarkan harta, berbuat kebaikan, dan menjaga silaturahmi, kita dapat memastikan bahwa haji yang kita lakukan adalah haji yang mabrur. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman dan motivasi bagi kita semua untuk melaksanakan haji dengan sebaik-baiknya.