Pengenalan
Sifat Qidam adalah konsep dalam teologi Islam yang mengacu pada keberadaan Allah yang tidak memiliki awal mula. Dalam kepercayaan Islam, Allah dianggap sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya, dan sifat Qidam merupakan salah satu sifat-Nya yang diperlukan untuk menjelaskan keberadaan-Nya yang abadi.
Pengertian Sifat Qidam
Sifat Qidam berasal dari kata “qadam” yang berarti “permulaan” dalam bahasa Arab. Namun, ketika digunakan dalam konteks teologi Islam, sifat ini berarti “keberadaan tanpa awal mula”. Dalam Al-Qur’an, Allah disebut sebagai “Al-Awwal” yang berarti “Yang Pertama”, dan ini menunjukkan bahwa Allah adalah entitas pertama yang ada.
Arti Keberadaan Tanpa Awal Mula
Keberadaan tanpa awal mula berarti bahwa Allah tidak memiliki permulaan atau pencipta. Dia ada sejak selama-lamanya dan tidak terbatas oleh waktu. Konsep ini sulit untuk dipahami oleh akal manusia yang terbatas, karena kita cenderung berpikir dalam kerangka waktu yang terbatas. Namun, sifat Qidam mengajarkan kepada kita bahwa Allah adalah Maha Besar dan Maha Kuasa melebihi pemahaman kita.
Al-Qur’an dan Sifat Qidam
Dalam Al-Qur’an, sifat Qidam disebutkan dalam beberapa ayat yang menekankan keabadian Allah. Misalnya, dalam Surah Al-Hadid ayat 3, Allah berfirman, “Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah Yang Pertama dan tidak ada satupun yang ada sebelum-Nya.
Implikasi Sifat Qidam
Keberadaan tanpa awal mula Allah memiliki implikasi yang dalam dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber kehidupan dan pencipta alam semesta. Dia memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kedua, ini mengajarkan kita untuk mempercayai dan mengandalkan Allah dalam segala aspek kehidupan kita. Karena Allah adalah Maha Abadi, Dia akan selalu ada untuk kita, baik dalam kesulitan maupun kebahagiaan.
Sifat Qidam dan Keterbatasan Manusia
Sifat Qidam juga mengingatkan kita tentang keterbatasan pengetahuan dan pemahaman manusia. Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami konsep keberadaan tanpa awal mula, tetapi sebagai manusia yang beriman, kita harus menerima dan menghormati sifat ini dengan rendah hati. Sifat Qidam mengajarkan kita untuk tunduk kepada kebesaran Allah dan mengakui bahwa kita sebagai manusia tidak dapat sepenuhnya memahami-Nya.
Kesimpulan
Sifat Qidam adalah salah satu sifat Allah yang mengacu pada keberadaan-Nya yang tidak memiliki awal mula. Dalam teologi Islam, sifat ini sangat penting untuk memahami Allah sebagai pencipta alam semesta. Keberadaan tanpa awal mula Allah menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas oleh waktu. Meskipun sulit dipahami oleh akal manusia, sifat Qidam mengajarkan kita untuk tunduk kepada Allah dan menghormati-Nya sebagai entitas yang lebih besar dari segala yang kita pahami. Dengan memahami dan menghormati sifat Qidam, kita dapat memperkuat iman dan hubungan kita dengan Allah.