Qabliyah-Ba’diyah untuk Shalat Magrib dan Isya

Posted on

Pendahuluan

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Shalat Maghrib dan Isya adalah dua shalat sunnah yang dilakukan pada waktu malam hari. Dalam melaksanakan shalat ini, terdapat beberapa tata cara yang harus diperhatikan, salah satunya adalah penggunaan gerakan qabliyah-ba’diyah. Artikel ini akan menjelaskan tentang penggunaan gerakan qabliyah-ba’diyah dalam shalat Maghrib dan Isya.

Pengertian Qabliyah-Ba’diyah

Qabliyah-Ba’diyah merupakan gerakan dalam shalat yang terdiri dari gerakan sebelum dan setelah bacaan Al-Fatihah. Gerakan qabliyah dilakukan sebelum membaca Al-Fatihah, sedangkan gerakan ba’diyah dilakukan setelah membaca Al-Fatihah. Pada shalat Maghrib dan Isya, terdapat beberapa perbedaan dalam penggunaan gerakan qabliyah-ba’diyah dibandingkan dengan shalat lainnya.

Gerakan Qabliyah-Ba’diyah dalam Shalat Maghrib

Pada shalat Maghrib, terdapat dua rakaat fardhu yang dilakukan setelah adzan Maghrib berkumandang. Setelah takbiratul ihram, gerakan qabliyah pertama dilakukan dengan mengangkat tangan sejajar dengan bahu sampai telinga, kemudian meletakkan tangan di atas dada. Setelah itu, membaca doa iftitah dan melanjutkan dengan membaca Al-Fatihah.

Setelah membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk seperti dalam shalat pada umumnya. Setelah rukuk, dilakukan gerakan ba’diyah pertama dengan mengangkat kepala dan meluruskan badan, kemudian melakukan dua sujud seperti biasa. Setelah itu, dilakukan duduk di antara dua sujud dan melanjutkan dengan rakaat kedua, dengan mengulangi gerakan qabliyah dan ba’diyah yang sama seperti pada rakaat pertama.

Pos Terkait:  Masjid sebagai Wahana Booster Imun dan Iman saat Pandemi

Gerakan Qabliyah-Ba’diyah dalam Shalat Isya

Pada shalat Isya, terdapat empat rakaat fardhu yang dilakukan setelah adzan Isya berkumandang. Gerakan qabliyah pertama pada rakaat pertama dilakukan seperti dalam shalat Maghrib. Setelah membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk dan gerakan ba’diyah pertama seperti pada rakaat pertama shalat Maghrib.

Setelah melakukan dua sujud, dilakukan duduk di antara dua sujud dan melanjutkan dengan rakaat kedua. Pada rakaat kedua ini, gerakan qabliyah pertama dilakukan seperti pada rakaat pertama, tetapi gerakan ba’diyah pertama dihilangkan. Setelah membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk dan gerakan ba’diyah kedua seperti pada rakaat pertama.

Pada rakaat ketiga, gerakan qabliyah pertama dan ba’diyah pertama dihilangkan, sehingga dilakukan seperti pada rakaat kedua shalat Isya. Pada rakaat keempat, gerakan qabliyah pertama dilakukan seperti pada rakaat pertama, dan gerakan ba’diyah pertama dihilangkan.

Kesimpulan

Penggunaan gerakan qabliyah-ba’diyah dalam shalat Maghrib dan Isya memiliki perbedaan dengan shalat lainnya. Pada shalat Maghrib, terdapat dua rakaat dengan pengulangan gerakan qabliyah-ba’diyah pada setiap rakaatnya. Sedangkan pada shalat Isya, terdapat empat rakaat dengan pengurangan gerakan ba’diyah pada rakaat kedua dan ketiga. Dengan memahami tata cara penggunaan gerakan qabliyah-ba’diyah ini, umat muslim dapat melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dengan benar sesuai dengan tuntunan agama Islam.