Mengenal Sifat Wajib, Mustahil, dan Jaiz bagi Para Rasul

Posted on

Pengenalan

Para Rasul merupakan utusan Allah yang diutus untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk-Nya kepada umat manusia. Mereka adalah manusia terpilih yang memiliki sifat-sifat khusus yang membedakan mereka dari orang biasa. Dalam Islam, terdapat tiga jenis sifat yang melekat pada para Rasul, yaitu sifat wajib, mustahil, dan jaiz. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang ketiga sifat ini.

Sifat Wajib

Sifat wajib adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap Rasul. Sifat ini merupakan ciri khas yang membedakan mereka dari orang lain. Beberapa sifat wajib bagi para Rasul antara lain:

1. Ketuhanan: Para Rasul meyakini dan menyampaikan keesaan Allah. Mereka mengajarkan kepada umat manusia untuk menyembah Allah semata dan menjauhi penyembahan terhadap sesuatu selain-Nya.

2. Kejujuran: Para Rasul senantiasa berbicara jujur dan tidak pernah berbohong. Mereka menjadi teladan bagi umat manusia dalam hal kejujuran dan kebenaran.

3. Kesabaran: Para Rasul memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyampaikan risalah Allah. Mereka tidak mudah putus asa dan senantiasa teguh dalam menjalankan tugas mereka.

Pos Terkait:  Tanda Istri Tak Bahagia Dalam Pernikahan

4. Keadilan: Para Rasul adil dalam segala aspek kehidupan. Mereka tidak memihak kepada kelompok tertentu dan senantiasa menegakkan keadilan dalam menjalankan tugas mereka sebagai utusan Allah.

Sifat-sifat wajib ini menjadi bagian integral dari kepribadian dan karakter para Rasul yang harus mereka miliki dan tunjukkan kepada umat manusia.

Sifat Mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada diri para Rasul. Sifat-sifat ini jelas bertentangan dengan kepribadian dan tugas mereka sebagai utusan Allah. Beberapa sifat mustahil bagi para Rasul antara lain:

1. Kemaksiatan: Para Rasul tidak pernah melakukan dosa besar atau maksiat apapun. Mereka menjalani hidup mereka dalam kesucian dan kebersihan.

2. Penipuan: Para Rasul tidak pernah menipu atau berbohong kepada umat manusia. Mereka senantiasa berbicara jujur dan tidak pernah menyembunyikan kebenaran.

3. Kebodohan: Para Rasul memiliki pengetahuan yang luas dan tidak mungkin mereka memiliki kebodohan dalam segala hal, terutama dalam pengetahuan tentang wahyu yang disampaikan kepada mereka.

4. Kebutaan rohani: Para Rasul memiliki wawasan rohani yang tinggi dan tidak pernah buta terhadap petunjuk Allah. Mereka senantiasa mampu memahami dan menyampaikan wahyu dengan jelas dan benar.

Pos Terkait:  Kontribusi Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam dalam Penulisan

Sifat-sifat mustahil ini menunjukkan kesempurnaan dan keberadaan para Rasul sebagai utusan Allah yang terpilih.

Sifat Jaiz

Sifat jaiz adalah sifat yang mungkin ada pada diri para Rasul, tetapi tidak diwajibkan atau dilarang. Sifat-sifat ini bersifat netral dan tidak mempengaruhi tugas dan misi mereka sebagai utusan Allah. Beberapa sifat jaiz bagi para Rasul antara lain:

1. Menikah atau tidak menikah: Para Rasul memiliki pilihan untuk menikah atau tidak menikah. Keduanya tidak mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah kepada umat manusia.

2. Makan dan minum: Para Rasul memiliki kebutuhan fisik seperti makan dan minum. Namun, mereka tidak terikat dengan jenis makanan atau minuman tertentu. Mereka memiliki kebebasan dalam memilih makanan dan minuman yang halal dan baik untuk tubuh mereka.

3. Berpakaian: Para Rasul berpakaian sesuai dengan budaya dan adat istiadat masyarakat tempat mereka tinggal. Mereka tidak diwajibkan untuk mengenakan pakaian tertentu, selama pakaian tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.

4. Keturunan: Para Rasul bisa berasal dari berbagai keturunan dan suku bangsa. Keturunan tidak mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah kepada umat manusia.

Pos Terkait:  5 Kunci Sukses dalam Alfiyah Ibnu Malik

Sifat-sifat jaiz ini menunjukkan bahwa para Rasul adalah manusia biasa yang memiliki kebebasan dalam hal-hal yang tidak bersifat penting terkait dengan tugas dan misi mereka sebagai utusan Allah.

Kesimpulan

Dalam Islam, para Rasul memiliki sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz. Sifat-sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap Rasul, seperti ketuhanan, kejujuran, kesabaran, dan keadilan. Sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada diri para Rasul, seperti kemaksiatan, penipuan, kebodohan, dan kebutaan rohani. Sifat jaiz adalah sifat-sifat yang mungkin ada pada diri para Rasul, tetapi tidak diwajibkan atau dilarang, seperti menikah atau tidak menikah, makan dan minum, berpakaian, dan keturunan. Pengenalan terhadap ketiga sifat ini dapat membantu kita memahami karakter dan tugas para Rasul sebagai utusan Allah kepada umat manusia.